20 November 2014
NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang bayi lahir dengan empat
kaki dan tangan di kota Baruipur, negara Bengal Barat, India.
Kelahiran bayi itu memicu ratusan orang berdatangan ke rumah sakit dan
memenuhi jalanan untuk melihat sang bayi yang diyakini merupakan titisan
salah seorang dewa Hindu.
"Ketika bayi itu lahir kami tak mempercayai apa yang kami lihat. Para jururawat mengatakan bayi itu cacat namun yang kami lihat bayi itu membawa pertanda dari dewa," kata seorang keluarga kepada stesyen televisyen tempatan .
"Ini adalah satu keajaiban. Dia adalah bayi kiriman dewa. Seorang dewa memiliki kaki dan tangan tambahan seperti ini," tambah keluarga itu.
Kini ribuan warga setempat berduyun-duyun datang ke rumah sakit untuk sekadar melihat sekilas pandang bayi yang menghebohkan itu.
" Ketika saya mendengar pertama kali anak dewa ini, kami mulanya tidak percaya. Namun, kami pergi untuk melihat kerana didorong khabar yang dibawa kawan-kawan kami," kata Chukka Rao (67) seorang warga desa di dekat kota Baruipur.
"Dan ketika kami melihat foto bayi itu, kami melihat keajaiban. Dia benar-benar putera Dewa Brahma, yang juga memiliki empat tangan dan kaki," ujar Rao.
Membludaknya ribuan orang yang ingin melihat bayi itu membuat polis kerepotan mengawal orang ramai .
"Bayi ini terlahir cacat dan situasinya menyedihkan. Tak ada hal ilahi terkait bayi itu. Namun, massa semakin rusuh untuk melihat anak itu," ujar jurucakap polis setempat.
"Ratusan orang menangis di jalanan. Ratusan orang lainnya berdoa dan mendirikan khemah di sekitar rumah sakit. Bahkan tak sedikit yang panik dan mengira ini adalah pertanda kiamat," tambah sang jurucakap.
Namun, keluarga bayi unik itu memahami situasi hiruk pikuk yang membarengi kelahiran sang bayi.
"Sangat dapat dipahami muncul kebahagiaan terkait bayi kami. Ini hal alami di mana orang ingin melihat bayi titisan dewa," tambah seorang anggota keluarga si bayi.
Lalu apa kata pasukan perubatan soal bayi berkaki dan bertangan empat itu? Menurut para doktor seharusnya bayi ini terlahir kembar. Namun, akibat sebab tertentu kegagalan terjadi namun sisa sang kembarnya menyatu ke tubuh bayi yang akhirnya dilahirkan.
"Ketika bayi itu lahir kami tak mempercayai apa yang kami lihat. Para jururawat mengatakan bayi itu cacat namun yang kami lihat bayi itu membawa pertanda dari dewa," kata seorang keluarga kepada stesyen televisyen tempatan .
"Ini adalah satu keajaiban. Dia adalah bayi kiriman dewa. Seorang dewa memiliki kaki dan tangan tambahan seperti ini," tambah keluarga itu.
Kini ribuan warga setempat berduyun-duyun datang ke rumah sakit untuk sekadar melihat sekilas pandang bayi yang menghebohkan itu.
" Ketika saya mendengar pertama kali anak dewa ini, kami mulanya tidak percaya. Namun, kami pergi untuk melihat kerana didorong khabar yang dibawa kawan-kawan kami," kata Chukka Rao (67) seorang warga desa di dekat kota Baruipur.
"Dan ketika kami melihat foto bayi itu, kami melihat keajaiban. Dia benar-benar putera Dewa Brahma, yang juga memiliki empat tangan dan kaki," ujar Rao.
Membludaknya ribuan orang yang ingin melihat bayi itu membuat polis kerepotan mengawal orang ramai .
"Bayi ini terlahir cacat dan situasinya menyedihkan. Tak ada hal ilahi terkait bayi itu. Namun, massa semakin rusuh untuk melihat anak itu," ujar jurucakap polis setempat.
"Ratusan orang menangis di jalanan. Ratusan orang lainnya berdoa dan mendirikan khemah di sekitar rumah sakit. Bahkan tak sedikit yang panik dan mengira ini adalah pertanda kiamat," tambah sang jurucakap.
Namun, keluarga bayi unik itu memahami situasi hiruk pikuk yang membarengi kelahiran sang bayi.
"Sangat dapat dipahami muncul kebahagiaan terkait bayi kami. Ini hal alami di mana orang ingin melihat bayi titisan dewa," tambah seorang anggota keluarga si bayi.
Lalu apa kata pasukan perubatan soal bayi berkaki dan bertangan empat itu? Menurut para doktor seharusnya bayi ini terlahir kembar. Namun, akibat sebab tertentu kegagalan terjadi namun sisa sang kembarnya menyatu ke tubuh bayi yang akhirnya dilahirkan.
| Editor | : Ervan Hardoko |
| Sumber | : Mirror |
No comments:
Post a Comment