Wednesday, November 5, 2014

HRW: ISIS Seksa 150 Anak Kurdis Syria

5/11/14
 
AP Photo/Vadim Ghirda Anak-anak Kurdis Syria sedang bermain di kem pengungsian di Turki setelah keluarga mereka lari meninggalkan kota Kobani yang sejak enam minggu  lalu diserang pasukan  ISIS .

BAGHDAD, KOMPAS.com — Anggota Negara Islam Irak dan Syria (ISIS) memaksa anak-anak Kurdia berusia paling muda 14 tahun untuk menonton video pemenggalan dan memukul  mereka dengan kabel selama enam bulan diculik. Demikian organisasi Human Right Watch (HRW), Selasa (4/11/2014).

ISIS menculik sekelompok anak KurdisSyria pada 29 Mei laluketika mereka kembali ke kota Kobani setelah mengikuti ujian sekolah di kota Aleppo. Ratusan anak itu kemudian dibebaskan dari penyekapan pada 29 Oktober lalu.

Penyiksaan terhadap lebih dari 150 orang anak-anak, yang beberapa di antara mereka disandera selama enam bulan, boleh  dikategorikan ke dalam jenayah perang. Laporan itu didasarkan atas wawancara dengan empat kanak-kanak yang pernah disandera ISIS.

Para kanak-kanak itu menceritakan, mereka dipaksa mengikuti pelajaran agama yang terus-menerus selain melihat video pertempuran yang dilakoni ISIS dan video pemenggalan.

"Mereka yang tidak mematuhi program yang dirancang ISIS itu akan dipukul . Kami dipukul  dengan paip atau kabel tebal. Mereka juga memukul telapak kaki kami," kata salah seorang bocah.

"Mereka kadang-kadang memukuli kami tanpa alasan. Kami harus mempelajari ayat-ayat Al Quran dan kami dipukul jika melakukan kesalahan ketika belajar," tambah kanak-kanak itu.

Kanak-kanak itu mengatakan, mereka tidak akan dibebaskan kecuali mereka dianggap sudah menyelesaikan pelajaran agama yang diberikan. Kanak-kanak terakhir yang dibebaskan kini sedang mencari perlindungan di Turki.


HRW melanjutkan, anak-anak yang datang dari keluarga anggota milisi Kurdis Syria YPG yang mempertahankan Kobani diseksa secara terpisah. Para anggota ISIS yang berasal dari Syria, Jordan , Libya, Tunisia, dan Arab Saudi memaksa anak-anak itu memberikan alamat keluarga mereka di Kobani.

"Mereka mengancam akan membunuh keluarga kami ketika  masuk ke kota Kobani. Mereka menganggap anggota YPG sebagai kafir," kata seorang kanak-kanak berusia 15 tahun kepada HRW.

HRW menambahkan, ketika  ini sejumlah anak dan orang dewasa masih disekap ISIS. Kelompok itu juga diyakini masih menculik 10 warga Barat, termasuk sejumlah jurnalis.

ISIS berhasil menguasai wilayah yang cukup luas di Irak dan Syria , kemudian memproklamasikan sebuah kekhalifahan Islam. Dalam prosesnya, ISIS membunuh atau mengusir warga Syiah, Kristian, dan warga minoriti lainnya yang tidak mau hidup di bawah syariah Islam ketat yang diterapkan ISIS.

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: The Telegraph

No comments:

Post a Comment