23/11/14
Photo copyright Stomp.com.sg
Vemale.com -
Maksud hati ingin mendapatkan pakej layanan kecantikan percuma, sebaliknya
dipukul dan cedera di sana-sini. Kejadian yang sepertinya
dilatarbelakangi kesalahpahaman ini terjadi di Selegie Road, Singapura.
Dilansir
dari Stomp, wanita yang bernama Zhang melaporkan bahawa dirinya dipukul
salah seorang pekerja di salon itu dengan payung. Ia merasa pemukulan itu
tanpa sebab yang ia ketahui.
Mulanya wanita itu mendapatkan
kupon senilai $39 . Zhang juga sudah
membuat janji dengan salon tersebut jam 7 malam pada hari Selasa. Namun ketika dia datang pukul 5 petang, petugas di sana mengatakan bahawa tak ada
catatan tentang perjanjian itu.
Merasa
sudah membayar, Zhang memutuskan untuk menunggu. Toh sepertinya hanya
ada 1 pelanggan dan ia boleh dilayani seperti orang tersebut. Namun,
tiba-tiba seorang pekerja menujah wajahnya dan mengusirnya
keluar. "Dia bilang bahwa mereka tak menerima pelanggan sepertiku," kata
Zhang.
Kemudian
Zhang hendak memotret salon tersebut dengan teleponnya. Tapi, pekerja
tersebut datang mengambil teleponnya dan membantingnya ke tembok. Tak cukup
sampai di situ, dia juga memukul Zhang dengan payung. Insiden itu
menyebabkan Zhang mengalami lebam di beberapa bahagian tubuh dan kukunya
patah.
Kes ini kemudian ditangani pihak yang bertanggung jawab. Namun
menurut kesaksian pekerjadi sana, justru Zhang lah yang datang dengan
berteriak-teriak. kejadian itu terakam dalam video 8 detik yang tak
memperlihatkan adegan pemukulan. Ketka disahkan pada pemilik salon,
ia mengaku tidak ada di tempat kejadian ketika kejadian.
Kerana
masih belum jelas pihak mana yang benar dan salah, kes ini masih
dalam tahap penyiasatan pada semua saksi. Pendapat netizen pada kes
ini pun terbagi dua.
Namun salah satu pendapat netizen
mengatakan bahawa siapapun yang salah, sejak awal mestinya tak perlu ada
kekerasan. Kalau sudah begini, keduanya saling tuduh menuduh dan mirisnya,
pemilik salon seolah lepas tangan dari kes tersebut.
Well, kekerasan memang tak pernah menghasilkan apa-apa selain luka, trauma dan masalah. Think again before we act.
No comments:
Post a Comment