26/11/14
Reuters
Missouri - Gabernor Missouri, Amerika
Syaerikat, memerintahkan kerahan ratusan tentera tambahan dari
jajaran Garda Nasional ke wilayahnya. Pengerahan ini untuk menangani rusuhan yang terjadi di Ferguson, St Louis County.
Rusuhan yang pecah di Ferguson sejak Isnin (24/11) malam waktu setempat terus berlanjutan hingga Selasa (25/11). Belasan bangunan termasuk kedai pizza, salon kecantikan serta puluhan kereta dibakar.
Penyebab kerusuhan ialah keputusan mahkamah Missouri yang menyatakan tidak akan mengadili polis Darren Wilson yang menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown pada Ogos lalu. Sebahagian besar warga Ferguson yang didominasi warga keturunan Afrika-Amerika merasa marah dan tidak terima atas keputusan tersebut.
"Semalam, para perusuh melakukan hal-hal yang tidak boleh kita bayangkan terjadi, ketika bangun pagi ini," ujar Kapten Ron Johnson dari Missouri Highway Patrol kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/11/2014).
Polis menyebut para perusuh dan pendemo melepas tembakan ke arah mereka, membakar kereta patrol mereka dan melemparkan batu ke arah polis yang bertugas. Polis terpaksa melepas tembakan gas air mata dan granat cahaya untuk membubarkan massa.
Polis menyebut ada sekitar 61 orang yang ditangkap terkait rusuhan tersebut.
Datuk Bandar Ferguson, James Knowles menyebut kerahan Garda Nasional terjadi pada waktu yang kurang tepat sehingga tidak mampu mengamankan pusat perniagaan setempat. "Keputusan untuk menunda pengerahan Garda Nasional sangat memprihatinkan," ucapnya.
"Kami meminta Gabernor untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan guna mencegah penghancuran lebih lanjut dari harta dan kelanjutan hidup di kota Ferguson," imbuhnya.
Secara terpisah, Gabernor Missouri Jay Nixon menyebutkan sekitar 700 personel Garda Nasional dikerahkan ke Ferguson pada Isnin (24/11) waktu setempat. Ratusan personel tambahan akan dikerahkan pada Selasa (25/11) malam untuk melindungi rumah warga dan pusat perniagaan setempat.
"Warga berhak mendapat perdamaian. Kami harus melakukan hal yang lebih baik dan kami akan melakukannya," tutur Nixon sembari menyebutkan kini lebih dari 2,200 tentera dan polis berjaga-jaga di wilayah Ferguson dan sekitarnya.
Rusuhan yang pecah di Ferguson sejak Isnin (24/11) malam waktu setempat terus berlanjutan hingga Selasa (25/11). Belasan bangunan termasuk kedai pizza, salon kecantikan serta puluhan kereta dibakar.
Penyebab kerusuhan ialah keputusan mahkamah Missouri yang menyatakan tidak akan mengadili polis Darren Wilson yang menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown pada Ogos lalu. Sebahagian besar warga Ferguson yang didominasi warga keturunan Afrika-Amerika merasa marah dan tidak terima atas keputusan tersebut.
"Semalam, para perusuh melakukan hal-hal yang tidak boleh kita bayangkan terjadi, ketika bangun pagi ini," ujar Kapten Ron Johnson dari Missouri Highway Patrol kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/11/2014).
Polis menyebut para perusuh dan pendemo melepas tembakan ke arah mereka, membakar kereta patrol mereka dan melemparkan batu ke arah polis yang bertugas. Polis terpaksa melepas tembakan gas air mata dan granat cahaya untuk membubarkan massa.
Polis menyebut ada sekitar 61 orang yang ditangkap terkait rusuhan tersebut.
Datuk Bandar Ferguson, James Knowles menyebut kerahan Garda Nasional terjadi pada waktu yang kurang tepat sehingga tidak mampu mengamankan pusat perniagaan setempat. "Keputusan untuk menunda pengerahan Garda Nasional sangat memprihatinkan," ucapnya.
"Kami meminta Gabernor untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan guna mencegah penghancuran lebih lanjut dari harta dan kelanjutan hidup di kota Ferguson," imbuhnya.
Secara terpisah, Gabernor Missouri Jay Nixon menyebutkan sekitar 700 personel Garda Nasional dikerahkan ke Ferguson pada Isnin (24/11) waktu setempat. Ratusan personel tambahan akan dikerahkan pada Selasa (25/11) malam untuk melindungi rumah warga dan pusat perniagaan setempat.
"Warga berhak mendapat perdamaian. Kami harus melakukan hal yang lebih baik dan kami akan melakukannya," tutur Nixon sembari menyebutkan kini lebih dari 2,200 tentera dan polis berjaga-jaga di wilayah Ferguson dan sekitarnya.
sumber:detikNews
No comments:
Post a Comment