28/12/14
Lagi-lagi
puteri pemilik perusahaan penerbangan buat perangai, belum berselang lama dari
insiden kacang yang menimpa anak bos Korean Air. Kejadiannya kali ini
di India 13 Disember lalu.
Puteri pegawai tinggi Air India melanggar prosedur keselamatan penerbangan,
dengan memaksa masuk, duduk di kerusi kecemasan, kemudian pindah ke bunk.
Pada hal kerusi ini hanya boleh digunakan oleh pilot, itupun hanya
saat kecemasan. Sementara bunk adalah tempat istirahat pilot.
Dilaporkan Times of India, Sabtu (27/12), aksi tak patut itu terjadi
pada penerbangan dari Mumbai, India ke Kota Newark di Amerika Syarikat.
Kementerian Perhubungan India memperoleh laporan dari pramugara Air
India bernama K.J Rao.
"Anak bos itu memaksa duduk di kerusi kecemasan hampir selama 14 jam penerbangan India hingg Amerika Syarikat," ungkap Rao.
Sang biang kerok ini dipercayai naik penerbangan dengan percuma . Kerana pengaruh ayahnya, tidak ada awak kabin berani mengusirnya dari penerbangan.
Beberapa jam sebelum mendarat, ketua awak kabin lalu secara halus
minta sang puteri bos pindah. Dia lalu mengambil ruangan pramugari.
Dirjen Perhubungan Udara India V. Somasundaran mengaku akan
menyiasat kes ini. Air India pernah mengalami kes serupa. Juru
bicara syarikat penerbangan menolak berkomentar mengenai kes tersebut.
Pada November 2014, seorang penumpang kelas eksekutif dipindah
sepihak jadi kelas bisnis, kerana seorang pegawai dari Ibu Kota New
Delhi tak kebagian tempat duduk kelas satu dalam penerbangan ke Kota
Frankfurt, Jerman.
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment