Thursday, December 25, 2014

Perubahan Wajah Mengerikan Seorang Penagih Dadah

25 Desember 2014

Perubahan Wajah Mengerikan Seorang Wanita Pecandu Narkoba
CAVENDISH PRESS via DAILYMAIL.co.uk
Mikaila Tyhrust sebelum dan sesudah kecanduan

TRIBUNNEWS.COM - Mikaila Tyhrust (28) dulunya merupakan sosok wanita yang atraktif, menarik, dengan rambut perang dan kulitnya yang bersih. Ia juga memiliki rancangan masa depan yang cerah ketika masih berusia 18 tahun.

Namun, hal itu berubah sejak ia ketagihan Gamma Butyrolactone atau sejenis ekstasi cair pada tahun 2009 lalu. Sejak saat itu, ia menderita kerosakan organ hati. Selain akibat dadah, ia pun mengalami kehidupan suram lantaran kerap kali diperlakukan seperti layaknya boneka oleh para  lelaki.

Adapun ubat yang ia gunakan ini biasa dikonsumsi melalui mulut hampir sama dengan minuman beralkohol namun dengan efek yang lebih lama dan lebih berbahaya. Ubat ini akan membuat penggunanya mengalami perasaan euforia dan sudah diam. Dan jika dikonsumi terus-menerus dan dengan dosis banyak, ubat ini akan sangat membayakan.

Selama mengalami kecanduan, perlahan-lahan mulai muncul kelainan pada kulitnya. Muncul bintik-bintik seperti jerawat, matanya juga bengkak, sementara rambutnya kemudian berubah warna menjadi kian cokelat. Tak sampai disitu, akibat mabuk berat, ia juga sempat terjatuh hingga membuat gigi depannya tanggal.

Dalam jangka waktu empat tahun ketagihan, Tyhurst kerap kali dikejarkan ke rumah sakit hampir 1000 kali. Ia juga nyaris kehilangan nyawanya sebanyak 15 kali. Ia baru berhenti mengonsumi GBL setelah doktor memperingatkan dirinya bahawa jika tak berhenti, maka ia akan meninggal.

Pada akhir Mac lalu, Tyhrust bertekad untuk menjalani pemulihan. Ia pergi ke pusat rehabilitasi di Crumpsall, Manchester. Ketika itu dirinya mengklaim telah berhenti menggunakan ubat terlarang selama dua tahun. Ini merupakan salah satu yang ia lakukan untuk mengubah kehidupannya dan demi anak perempuannya.
Selain rehabilitasi, ia juga menjalani detoks dan berharap di kemudian hari bolehmenjalani tranplantasi hati.

Namun, perjalananya tak semulus yang dibayangkan. Hari Isnin (22/12/2014) kelmarin, pengadilan memutuskan bahawa ia bersalah atas tindakan penganiayaan terhadap seorang lelaki yang terjadi beberapa waktu yang lalu yang dilakukan bersama teman-temannya.

Mahkamah memutuskan penangguhan penahanan selama 18 bulan, dan mengharuskan Tyhurst menjalani program rehabilitasi selama 12 bulan.
Tyhurst sendiri mengungkapkan bahawa ia sudah berkali-kali menjalani operasi bedah liver. Jika terjadi kelainan lagi, maka ia harus melakukan transplantasi.

"Saya ingin mencuba mengembalikan kehidupan saya. Buktinya saya sudah tidak menggunakannya lagi setahun belakangan ini. Saya juga berharap tidak akan tersandung masalah kembali, kerana ini sangat memalukan bagi diriku. Saya juga kerap melihat puteri saya, dan dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi," paparnya sebagaimana dikutip dari Dailymail. (mon)
Sumber: detikNews

No comments:

Post a Comment