Sunday, December 28, 2014

Sebut Obama "Monyet", Internet Korea Utara Kembali Padam

  28 Desember 2014
 
vox.com Presiden Korea Utara Kim Jong Un duduk di depan sebuah komputer di E-Library yang terletak dalam KPA Exibition of Arms and Equipment


SEOUL,   Internet di Korea Utara kembali terputus pada Sabtu kelmarin (28/12/2014), setelah negara itu menyebut Presiden Barack Obama sebagai "monyet" terkait dengan dirilisnya film fiksi "The Interview" yang mengisahkan rancangan pembunuhan keatas pemimpin diktator negara itu.

Matinya internet di Korea Utara terjadi setelah Majlis Keselamatan  Nasional Korea Utara mengancam akan adanya sebuah "pukulan mematikan yang tak terelakkan" atas film "The Interview" dan menuding Amerika Syarikat sebagai biang keladi matinya internet di negara tersebut pada awal minggu ini.

Namun sejauh ini, penyebab matinya internet di negara tersebut belum ada pengesahan yang pasti.

Pada awal minggu ini, matinya internat di Korea Utara sempat memunculkan spekulasi bahawa pihak Amerika Syarikat melancarkan cyber attack, sebagai usaha balas dendam atas serangan terhadap Sony Pictures sebagai pembuat film "The Interview", di mana Washington menyebut bahawa pelaku serangan itu adalah Pyongyang.

Mengutip Xinhua, matinya internet yang kedua kalinya di Korea Utara juga mempengaruhi jaringan telekomunikasi.

"Hingga pukul 20.30, internet dan jaringan telekomunikasi 3G di Korea Utara tetap mati dan belum menunjukkan tanda-tanda pulih pada pukul 21:30. Jaringan internet sangat tidak stabil," tulis Xinhua sebagaimana dikutip AFP, Sabtu (28/12/2014).

Sementara itu menurut perusahaan keselamatan Internet, Dyn Research, bahawa matinya internet di Korea Utara terjadi di seluruh pelosok negara. Perusahaan itu mengatakan bahawa Internet di Korea Utara berulang-ulang mati, meski sempat hidup.

Sejauh ini Korea Utara memiliki sekitar 1 juta komputer, yang sebahagian besar untuk keperluan pendidikan dan institusi negara. Namun demikian sebahagian besar komputer tersebut tak terhubung dengan Internet.

Semua kandungan online, disensor secara ketat dan dimonitor dengan akses Internet yang terbatas.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: AFP/ Kompas.com

No comments:

Post a Comment