Friday, December 19, 2014

Wanita Tiongkok Bertemu Suaminya di Kuil Martir Setelah 77 Tahun


Wanita Tiongkok Bertemu Suaminya di Kuil Martir Setelah 77 Tahun
Shanghaiist
Zhang Shuying ketika melihat nama suaminya di plakat perajurit yang gugur di Kuil Martir. Suami pertamanya meninggal dalam perang Jeun-Tiongkok kedua.

 TIONGKOK - Kisah mengharukan terjadi ketika seorang wanita berumur 93 tahun akhirnya boleh 'bersatu kembali' dengan suaminya yang telah meninggal di medan perang selama Perang Tiongkok-Jepun kedua.

Dilansir dari Shanghaiist, Zhang Shuying akhirnya dapat bertemu suaminya setelah melihat namanya di Kuil Martir 77 tahun kemudian. Kejadian ini membuat heboh media sosial di di Tiongkok.

Dia pertama kali bertemu suaminya, Perwira Tentera Zhong Chongxin selama cinta buta di Fuzhou 79 tahun yang lalu, ketika masih berumur 14 tahun.

Pasangan tersebut jatuh cinta dan langsung berkahwin. Pada tahun 1937, dua tahun setelah keduanya berkahwin, Jepun menginvasi Tiongkok.
Zhong lalu meninggalkan Shanghai untuk melakukan tugasnya sebagai perajurit. "Ia tiba-tiba memeluk saya dari belakang setelah mengucapkan selamat tinggal," ujar Zhang.

Zhang menambahkan bahawa suaminya menangis dan berjanji akan kembali lagi. Dia lalu pindah ke Chongqing, kampung halaman Zhong dimana dia sangat cemas menunggu kedatangannya.
Setelah hanya satu telepon dari Zhong, Zhang tidak pernah lagi mendengar berita tentang suaminya.

Selama tujuh tahun dia menanti, tetapi Zhong tidak pernah kembali. Pada tahun 1944, ia bertemu dengan seorang teman Zhong di jalan dan mengetahui bahawa suaminya telah meninggal dalam pertempuran.  

Pada tahun 1949, Zhang berkahwin dengan lelaki lain dan mendapatkan tiga anak. Tahun berlalu, Zhang bertambah tua, tetapi tidak boleh berhenti memikirkan cinta pertamanya.

Tahun 1988, dia akhirnya memutuskan untuk menceritakan hal ini kepada anak-anaknya. Tersentuh oleh cerita ibunya, anak-anak Zhong akhirnya mencari peristirahatan terakhir suami pertamanya.

Setelah berusaha selama bertahun-tahun, mereka akhirnya menemui lokasi Zhong Chogxin yakni di sebuah Kuil Martir di Taipei.

Pada 22 November, Zhang akhirnya tiba di Taipei untuk melihat nama Zhong yang tertulis dalam sebuah plakat di kuil diantara puluhan tentera lain yang gugur.
Ia tinggal di kota itu selama tujuh hari dan mengunjungi kuil selama tiga kali sebelum pulang. "Aku hanya menangis tiga kali dalam hidup, setiap kali menangis pasti itu untuk dia," tuturnya.

Pertama kali Zhang menangis ketika menerima pesan kematian Zhong, kedua ketika   menerima foto Zhong. Sementara itu terakhir kali adalah ketika melihat nama suami pertamanya di Taipei.
 TRIBUNNEWS.COM

No comments:

Post a Comment