29 Januari 2015
net
JAKARTA - Seorang gadis berusia 12 tahun, nekat lompat dari tingkat 14 sebuah apartemen di Rusia, setelah ia kepergok orangtuanya membuka web porno.
Gadis bernama Daria itu, sempat terlibat pertengkaran sengit dengan orangtuanya sebelum dia melompat menuju kematian. Perdebatan itu terjadi setelah kedua orangtuanya menemui kebiasan buruknya, yaitu berselancar web porno.
"Setelah kematian remaja itu, orangtuanya melihat pesan-pesan anaknya dan menemukan beberapa pesan dari teman gadis itu. Pesan-pesan itu berisikan konten pornografi," ujar sumber di anggota keselamatn penegak hukum setempat, seperti dikutip dari Dailymail Khamis (29/1/2015).
Kematian Daria meninggalkan luka mendalam bagi orangtua dan keluarganya. Sembilan tahun yang lalu, kakak tertua Daria meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas.
Berita kematian remaja perempuan itu memicu perdebatan sengit di kalangan pengguna internet Rusia. Beberapa menyalahkan orangtua Daria. "Saya boleh membayangkan apa yang mereka katakan kepada gadis malang itu," tutur seorang pengguna internet.
"Mereka seharusnya berbicara dengannya dengan tenang. Ini adalah situasi yang sensitif," ujar pengguna lainnya.
Beberapa pengguna internet lainnya memiliki pendapat berbeda. Mereka menyarankan agar distribusi web porno dihentikan atau dibatasi.
Pada tahun 2012, Rusia mengadopsi hukum yang keras pada distribusi 'bahan berbahaya' termasuk pornografi bagi anak di bawah umur. Aturan itu bertujuan untuk melindungi anak-anak dari web yang menampilkan konten seksual eksplisit, dan material berbahaya lainnya seperti cara untuk bunuh diri, penggunaan dadah.
Jika laman itu sendiri tidak dapat ditutup, penyedia layanan internet (ISP) dan perusahaan web hosting dapat dipaksa untuk memblokir akses ke material yang dianggap berbahaya.(Dailymail)
sumber : TRIBUNNEWS.COM
Gadis bernama Daria itu, sempat terlibat pertengkaran sengit dengan orangtuanya sebelum dia melompat menuju kematian. Perdebatan itu terjadi setelah kedua orangtuanya menemui kebiasan buruknya, yaitu berselancar web porno.
"Setelah kematian remaja itu, orangtuanya melihat pesan-pesan anaknya dan menemukan beberapa pesan dari teman gadis itu. Pesan-pesan itu berisikan konten pornografi," ujar sumber di anggota keselamatn penegak hukum setempat, seperti dikutip dari Dailymail Khamis (29/1/2015).
Kematian Daria meninggalkan luka mendalam bagi orangtua dan keluarganya. Sembilan tahun yang lalu, kakak tertua Daria meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas.
Berita kematian remaja perempuan itu memicu perdebatan sengit di kalangan pengguna internet Rusia. Beberapa menyalahkan orangtua Daria. "Saya boleh membayangkan apa yang mereka katakan kepada gadis malang itu," tutur seorang pengguna internet.
"Mereka seharusnya berbicara dengannya dengan tenang. Ini adalah situasi yang sensitif," ujar pengguna lainnya.
Beberapa pengguna internet lainnya memiliki pendapat berbeda. Mereka menyarankan agar distribusi web porno dihentikan atau dibatasi.
Pada tahun 2012, Rusia mengadopsi hukum yang keras pada distribusi 'bahan berbahaya' termasuk pornografi bagi anak di bawah umur. Aturan itu bertujuan untuk melindungi anak-anak dari web yang menampilkan konten seksual eksplisit, dan material berbahaya lainnya seperti cara untuk bunuh diri, penggunaan dadah.
Jika laman itu sendiri tidak dapat ditutup, penyedia layanan internet (ISP) dan perusahaan web hosting dapat dipaksa untuk memblokir akses ke material yang dianggap berbahaya.(Dailymail)
sumber : TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment