SEOUL – Pemerintah Korea Utara (Korut) pernah
meminta wang tunai sebesar USD10 billion kepada
Korea Selatan (Korsel) sebagai syarat perundingan damai. Hal itu
terjadi pada 2009.
Kemudian, Korut juga pernah meminta setengah juta ton bahan makanan
untuk mengatasi kelaparan namun ditolak mentah-mentah. Itu terjadi pada
masa pemerintahan Lee Myung Bak.
Demikian isi buku yang akan dipublikasikan oleh mantan Presiden
Korsel, Lee Myung Bak. Lee yang menjawat sebagai presiden jangka masa
2008–2013, mempunyai dokumen tentang permintaan Korut.
“Dokumen itu berisi permintaan Korut agar bersedia berunding dengan
Korsel, yaitu 400,000 ton beras, 100,000 ton jagung, dan 300,000 pampers,”
ujar Lee, seperti dilansir Reuters, Khamis (29/1/2015).
“Mereka juga meminta wang sebesar USD10 billion agar Korut mempunyai bank,” tambahnya.
Selama masa pemerintahan Presiden Lee, Korsel tidak pernah melakukan
perundingan damai dengan Korut. Bahkan, Korsel pernah menjatuhkan sanksi
kerana Korut melakukan uji cuba nuklir.
Sementara dalam jangka waktu dekat, Presiden Korsel Park Geun Hye
berencana melakukan perundingan damai kembali dengan Korut. Lee pun
meminta Presiden Park untuk hati-hati jika Korut mengajukan permintaan
yang membebankan
Sumber: Okezone.com
No comments:
Post a Comment