30/1/15
Tarik
Zahzah, remaja 19 tahun ditangkap polis di sebuah studio siaran
televisyen tempatan NOS Ibu Kota Amsterdam, Belanda. Sambil mengenakan tali leher
dan kot hitam bak agen rahsia fiktif James Bond, dia membawa pistol
berperedam, lantas mengancam seorang penjaga minta diberi kesempatan
bicara dalam siaran langsung.
Tidak diketahui bagaimana dia boleh masuk ke dalam studio stesyen
televisyen Belanda itu tanpa diketahi membawa senjata. Padahal keselamatan
di seantero Amsterdam sedang ditingkatkan akibat serangan di Paris,
seperti dilansir dari Daily Mail, Jumaat (30/1).
Pada ketika itu, acara siaran berita
malam telah berlangsung selama satu jam dan pemuda ini menguasai studio
lantaran pistol yang dibawanya. Tarik mengaku sebagai anggota dari
syarikat perentas Internet yang bekerja untuk intelijen Belanda.
Dalam rakaman, terlihat Tarik yang depercayai anggota ISIS itu mondar
mandir di depan kru dan penyiar. Dia berbicara di depan kamera
mengatakan isi berita
NOS tidak boleh disiarkan lebih lanjut. "Hal-hal yang dikatakan barusan
merupakan masalah besar bagi dunia. Saya disewa (untuk membajak
televisyen) oleh dinas keselamatan."
Beruntung, penjaga yang lain cukup cerdas. Siaran langsung dihentikan
tanpa diketahui Tarik, sehingga ada waktu untuk memanggil petugas
keselamatan.
Tak lama setelah itu, polis datang. Dengan senjata terangkat mereka berteriak, "Jatuhkan senjatamu! Jatuhkan! Dan berlutut!"
Setidaknya ada lima anggota polis yang memerintahkan Tarik berbalik dan berbaring. Mereka menangkap pemuda ini tanpa perlawanan.
Penangkapan lelaki tersebut disiarkan langsung dan disaksikan oleh
seluruh warga Belanda. Sementara tidak ada yang cedera dan tidak ada
tembakan dalam peristiwa yang terjadi di studio NOS di Hilversum, 12
kilometer sebelah timur Amsterdam.
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment