2 Mac 2015
BAGHDAD, Seorang warga Britain yang pergi
ke Irak untuk memerangi ISIS mendakwa
kelompok militan itu membunuh seorang sandera, memutilasi sandera itu,
memasaknya, dan menghidangkannya kepada sang ibu yang ingin melihatnya.
Yassir Abdullah (36), seorang penjaga keselamatan asal Keighley, Yorshire Barat, berada di Irak lalu bergabung dengan pasukan Peshmerga untuk memerangi ISIS setelah mendengar kelompok itu menduduki desanya di Kurdistan yang ditinggalkannya pada tahun 2000.
Yassir yang kembali ke England minggu lalu menceritakan kisah mengerikan itu kepada harian The Sun. Kepada harian itu, Yassir mengatakan, seorang wanita tua Kurdis pergi ke kota Mosul untuk bertemu dengan ISIS yang telah menculik puteranya.
Perempuan itu, lanjut Yasser, pergi ke Mosul untuk mencoba membebaskan putranya yang disandera ISIS. "Perempuan tua itu bertekad untuk menemukan putranya dan nekat pergi ke basis ISIS dan meminta mereka mempertemukan dia dengan sang putra," kata Yassir.
"Sejumlah anggota ISIS kemudian memintanya duduk dan beristirahat kerana telah menempuh perjalanan jauh. Mereka mengatakan akan menghidangkan makanan sebelum membawa wanita itu bertemu puteranya," tambah Yassir.
Yassir melanjutkan, para anggota ISIS itu membawakan dia secangkir teh dan memberinya makanan berupa nasi, sup, dan daging. Saat itu, wanita tersebut mengatakan bahawa para anggota ISIS itu sangat baik.
"Namun, setelah wanita itu selesai makan dan meminta dipertemukan dengan puteranya, mereka tertawa. Mereka mengatakan, 'Kau baru saja memakan dia,'" lanjut Yassir.
Sayangnya, Yassir tak menjelaskan reaksi wanita itu setelah mendengar dia menyantap daging anaknya sendiri.
Namun, Yassir melanjutkan, selama berada di garis depan, dia menyaksikan sendiri bagaimana ISIS menakutkan penduduk tempatan dengan mengancam akan menculik lalu membakar atau mengubur mereka hidup-hidup.
Meski saat ini sudah berada kembali di Yorkshire, Yassir ingin kembali ke Irak dan menyelesaikan pekerjaannya memerangi dan mengalahkan ISIS.
Yassir Abdullah (36), seorang penjaga keselamatan asal Keighley, Yorshire Barat, berada di Irak lalu bergabung dengan pasukan Peshmerga untuk memerangi ISIS setelah mendengar kelompok itu menduduki desanya di Kurdistan yang ditinggalkannya pada tahun 2000.
Yassir yang kembali ke England minggu lalu menceritakan kisah mengerikan itu kepada harian The Sun. Kepada harian itu, Yassir mengatakan, seorang wanita tua Kurdis pergi ke kota Mosul untuk bertemu dengan ISIS yang telah menculik puteranya.
Perempuan itu, lanjut Yasser, pergi ke Mosul untuk mencoba membebaskan putranya yang disandera ISIS. "Perempuan tua itu bertekad untuk menemukan putranya dan nekat pergi ke basis ISIS dan meminta mereka mempertemukan dia dengan sang putra," kata Yassir.
"Sejumlah anggota ISIS kemudian memintanya duduk dan beristirahat kerana telah menempuh perjalanan jauh. Mereka mengatakan akan menghidangkan makanan sebelum membawa wanita itu bertemu puteranya," tambah Yassir.
Yassir melanjutkan, para anggota ISIS itu membawakan dia secangkir teh dan memberinya makanan berupa nasi, sup, dan daging. Saat itu, wanita tersebut mengatakan bahawa para anggota ISIS itu sangat baik.
"Namun, setelah wanita itu selesai makan dan meminta dipertemukan dengan puteranya, mereka tertawa. Mereka mengatakan, 'Kau baru saja memakan dia,'" lanjut Yassir.
Sayangnya, Yassir tak menjelaskan reaksi wanita itu setelah mendengar dia menyantap daging anaknya sendiri.
Namun, Yassir melanjutkan, selama berada di garis depan, dia menyaksikan sendiri bagaimana ISIS menakutkan penduduk tempatan dengan mengancam akan menculik lalu membakar atau mengubur mereka hidup-hidup.
Meski saat ini sudah berada kembali di Yorkshire, Yassir ingin kembali ke Irak dan menyelesaikan pekerjaannya memerangi dan mengalahkan ISIS.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Daily Mail/ Kompas.com |
No comments:
Post a Comment