10/4/15
Sebuah Iklan motivasi Thailand yang sangat
menyentuh hati telah menginspirasi jutaan pasang mata yang menontonnya.
Pelbagai forum online menobatkannya sebagai iklan paling menyentuh hati.
Ceritanya seorang anak kecil berumur tujuh tahun di didik oleh seorang Ibu perkasa yang mengajarkannya untuk tidak menyerah pada hidup walau tanpa ayah sebagai tulang belakang mereka. Dalam video berdurasi tiga minit ini, digambarkan ibu-anak itu sangat miskin,
Sang ibu hanyalah penjual buah keliling. Lalu, diperlihatkan sang anak sangat ingin membeli aiskrim, layaknya teman sebayanya. Apa daya, wang mereka tidak mencukupi walau hanya untuk membeli aiskrim.
Sang ibu yang melihat hal tersebut sangat hiba, lalu membuat potongan nanas berbentuk ais setiap malam demi memenuhi hasrat sang anak.
Tidak cukup sampai situ, sang ibu mencuba memotivasi sang anak untuk mendapatkan wang dengan berjualan ais nanas tersebut, kerana dia tahu teman-teman sebayanya sangat menyukai aiskrim.
Usaha sang anak dalam berjualan nanas dingin tidaklah mudah. Sang anak bertanya kepada sang ibu, "Mengapa ais-nya tidak laku?" namun sang ibu mencuba memberitahukan hanya dengan mempelajari lingkungan penjual di pasar setempat, seperti menamati pedagang cabai, pedagang, daging, dan lainnya.
Dengan sendirinya sang anak pun mengerti bahawa berjualan harus dengan tulisan dan gambar guna menarik pelanggan.
Akhirnya sang wanita kecil itu pun berjaya menjual aisnanas yang sangat digemari teman sebayanya. Sang ibu sangat bangga kerana dapat mendidik anaknya untuk tidak menyerah pada kemiskinan.
Diketahui, cerita sang anak dan sang ibu berdasarkan kisah nyata. Sang anak, Achara Poonsawat, kini telah menyelesaikan sekolahnya hingga ijazah sarjana. Ini videonya
Ceritanya seorang anak kecil berumur tujuh tahun di didik oleh seorang Ibu perkasa yang mengajarkannya untuk tidak menyerah pada hidup walau tanpa ayah sebagai tulang belakang mereka. Dalam video berdurasi tiga minit ini, digambarkan ibu-anak itu sangat miskin,
Sang ibu hanyalah penjual buah keliling. Lalu, diperlihatkan sang anak sangat ingin membeli aiskrim, layaknya teman sebayanya. Apa daya, wang mereka tidak mencukupi walau hanya untuk membeli aiskrim.
Sang ibu yang melihat hal tersebut sangat hiba, lalu membuat potongan nanas berbentuk ais setiap malam demi memenuhi hasrat sang anak.
Tidak cukup sampai situ, sang ibu mencuba memotivasi sang anak untuk mendapatkan wang dengan berjualan ais nanas tersebut, kerana dia tahu teman-teman sebayanya sangat menyukai aiskrim.
Usaha sang anak dalam berjualan nanas dingin tidaklah mudah. Sang anak bertanya kepada sang ibu, "Mengapa ais-nya tidak laku?" namun sang ibu mencuba memberitahukan hanya dengan mempelajari lingkungan penjual di pasar setempat, seperti menamati pedagang cabai, pedagang, daging, dan lainnya.
Dengan sendirinya sang anak pun mengerti bahawa berjualan harus dengan tulisan dan gambar guna menarik pelanggan.
Akhirnya sang wanita kecil itu pun berjaya menjual aisnanas yang sangat digemari teman sebayanya. Sang ibu sangat bangga kerana dapat mendidik anaknya untuk tidak menyerah pada kemiskinan.
Diketahui, cerita sang anak dan sang ibu berdasarkan kisah nyata. Sang anak, Achara Poonsawat, kini telah menyelesaikan sekolahnya hingga ijazah sarjana. Ini videonya
Sumber: youtube/Merdeka.com
No comments:
Post a Comment