Hukuman bagi gay diterapkan ISIS adalah dilempar dari puncak bangunan tertinggi di sebuah kota. (www.dailymail.co.uk)
Lelaki separuh umur itu begitu ketakutan. Dadanya naik turun, nafasnya seolah-olah sedang balapan.
Dia cuma boleh menunggu dijatuhkan dari puncak sebuah bangunan rumah pangsa setinggi tujuh tingkat . Kedua mata lelaki dengan rambut dan bermisai  telah memutih ini ditutup kain berwarna hijau. Dia didudukkan di atas kerusi plastik putih di tepi bangunan.
Kedua tangannya erat sekali memegang pinggiran kerusi. Dia benar-benar cemas. Di bawah lusinan orang menunggu. Setelah dakwaan dibacakan, dua anggota ISIS   bertopeng dan berseluar celoreng melempar lelaki malang ini. Tubuhnya melayang dan dalam hitungan detik jatuh  ke tanah.
Rupanya nasib baik memilih dirinya. Dia masih hidup dan bahkan boleh duduk selonjoran. Tapi kumpulan orang di bawah segera merejam dia hingga menemui ajal.
Kejadian menyedihkan ini berlaku di Kota Tal Abyad, Syria, seperti dilaporkan oleh organisasi Syrian Observatory for Human Rights beribu pejabat pusat di Ibu Kota London.
Itu adalah hukuman biasa diterapkan ISIS bagi lelaki dituduh gay, yakni dilempar dari bangunan tertinggi di sebuah kota. Bulan lalu dua lelaki dituduh berhubungan dengan sesama jenis dilempar dari atas menara dan dua lainnya disalib di depan umum. Delapan anggota ISIS Disember tahun lalu melempar seorang lelaki dituuh homo dari atas bumbung bangunan.
ISIS mendakwa menerapkan syariat Islam. Bandit, pembunuh dan pencuri dalam kes khusus, boleh dihukum mati dengan cara disalib. Hukum potong tangan berlaku bagi pencuri umumnya.  Orang ketahuan memfitnah atau menenggak minuman beralkohol dirotan 80 kali. Rejam atau dilempari batu sampai meninggal berlaku bagi lelaki atau perempuan sudah menikah berzina. Bagi yang masih bujang tapi berhubungan seks dapat dicemeti ratusan kali.
Semua hukuman itu dilaksanakan di tempat terbuka, biasanya di tengah kota.
Sumber:lbalad.com/Faisal Assegaf | Daily Mail