29/5/15
Ilustrasi
Guatemala City - Sungguh keji!
Seorang wanita di Guatemala dipukul hingga mati oleh sekelompok massa
yang marah, kerana dianggap mempraktikkan ilmu sihir. Setelah mati,
jasad wanita ini dibakar oleh massa.
Disampaikan pegawai otoriti darurat setempat seperti dilansir AFP, Jumaat (29/5/2015), bahawa insiden brutal ini terjadi di wilayah San Luis, Tacanas dekat perbatasan Mexico pada Rabu (27/5) malam waktu setempat.
Wanita yang menjadi korban kekerasan massa ini dikenali sebagai Catarina Gonzalez Perez (47).
Menurut otoriti setempat, insiden brutal ini bermula ketika warga desa menuduh Catarina sebagai bomoh. Entah siapa yang memulai, warga desa lalu merejamnya dengan batu hingga mati dan kemudian membakar jasadnya.
Aksi main hakim sendiri seperti ini masih sering terjadi di beberapa desa Guatemala. Alasannya, warga setempat tidak percaya pemerintah mampu menegakkan keadilan bagi mereka.
Data dari Departemen HAM Guatemala menunjukkan, sedikitnya 52 orang meninggal kerana dihakimi massa sepanjang tahun 2013 lalu. Sedangkan pada tahun 2012, tercatat sedikitnya 23 kes serupa terjadi di Guatemala.
Disampaikan pegawai otoriti darurat setempat seperti dilansir AFP, Jumaat (29/5/2015), bahawa insiden brutal ini terjadi di wilayah San Luis, Tacanas dekat perbatasan Mexico pada Rabu (27/5) malam waktu setempat.
Wanita yang menjadi korban kekerasan massa ini dikenali sebagai Catarina Gonzalez Perez (47).
Menurut otoriti setempat, insiden brutal ini bermula ketika warga desa menuduh Catarina sebagai bomoh. Entah siapa yang memulai, warga desa lalu merejamnya dengan batu hingga mati dan kemudian membakar jasadnya.
Aksi main hakim sendiri seperti ini masih sering terjadi di beberapa desa Guatemala. Alasannya, warga setempat tidak percaya pemerintah mampu menegakkan keadilan bagi mereka.
Data dari Departemen HAM Guatemala menunjukkan, sedikitnya 52 orang meninggal kerana dihakimi massa sepanjang tahun 2013 lalu. Sedangkan pada tahun 2012, tercatat sedikitnya 23 kes serupa terjadi di Guatemala.
detikNews
No comments:
Post a Comment