8/7/15
Tuvalu. ©fijione.tv
Merdeka.com - Perdana Menteri Tuvalu Enele Spoaga meminta bantuan kepada para pemimpin Eropah agar negaranya tidak lenyap dari muka bumi. Tuvalu adalah negara keempat terkecil di dunia yang terancam tenggelam oleh naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Spoaga tiba di Brussels, Belgium, Isnin lalu untuk meminta dukungan dari para pemimpin Eropah yang akan mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu(PBB) tentang perubahan iklim, seperti dilansir surat khabar the Independent, Rabu (8/7).
Negara yang terdiri dari pulau-pulau itu dihuni hanya oleh 10 ribu orang. Pulau-pulau di Tuvalu yang terletak di Pasifik hanya sekitar 4 meter di atas permukaan laut saat ini.
Spoaga menyerukan kepada para pemimpin Eropah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca supaya suhu pemanasan global tetap di bawah 1.5 derjah Celsius. Menurut para ilmuwan, suhu itu paling selamat dibanding suhu ketika pemanasan global ketika ini 2 derjah Celcius.
"Kita harus menyelamatkan Tuvalu untuk menyelamatkan dunia," kata dia.
"Jika pulau-pulau ini hilang di bawah laut, ini bukan akhir dari perubahan iklim. Saya ingin bertanya, bagaimana masa depan kita? Kita harus bekerja sama untuk menyelamatkan umat manusia," ujar Spoaga
Merdeka.com - Perdana Menteri Tuvalu Enele Spoaga meminta bantuan kepada para pemimpin Eropah agar negaranya tidak lenyap dari muka bumi. Tuvalu adalah negara keempat terkecil di dunia yang terancam tenggelam oleh naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Spoaga tiba di Brussels, Belgium, Isnin lalu untuk meminta dukungan dari para pemimpin Eropah yang akan mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu(PBB) tentang perubahan iklim, seperti dilansir surat khabar the Independent, Rabu (8/7).
Negara yang terdiri dari pulau-pulau itu dihuni hanya oleh 10 ribu orang. Pulau-pulau di Tuvalu yang terletak di Pasifik hanya sekitar 4 meter di atas permukaan laut saat ini.
Spoaga menyerukan kepada para pemimpin Eropah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca supaya suhu pemanasan global tetap di bawah 1.5 derjah Celsius. Menurut para ilmuwan, suhu itu paling selamat dibanding suhu ketika pemanasan global ketika ini 2 derjah Celcius.
"Kita harus menyelamatkan Tuvalu untuk menyelamatkan dunia," kata dia.
"Jika pulau-pulau ini hilang di bawah laut, ini bukan akhir dari perubahan iklim. Saya ingin bertanya, bagaimana masa depan kita? Kita harus bekerja sama untuk menyelamatkan umat manusia," ujar Spoaga
No comments:
Post a Comment