10 Julai 2015
Rumah ini tidak laku dijual. (Foto: Mirror)
WEST COAST — Di Sweden, terdapat satu desa yang
menggunakan istilah kasar dan jorok. Nama desa tersebut adalah
Snorrslida. Uniknya, nama desa tersebut diyakini banyak orang sebagai
penyebab sebuah rumah tidak laku dijual.
Dalam bahasa Sweden secara umum, “snorrslida” mengacu kepada frasa penggambaran organ intim dan hubungan intim antara lelaki dan perempuan. Istilah ini juga dianggap tabu dan kasar dalam bahasa Sweden.
Menurut media khas hartanah di Sweden, biasanya, rumah yang berada di kawasan Laholm, West Coast diburu orang ramai. Namun, satu rumah yang kebetulan berada di Desa Snorrslida sukar dijual hingga tiga tahun.
Dilansir The Local, rumah itu sebenarnya termasuk dalam daftar rumah dengan biaya penjualan murah, yaitu 32.000 euro .
Di media sosial Twitter regional Sweden, rumah yang tak laku-laku dijual itu menjadi perbincangan menarik. Ada sebahagian pengakses Internet (netizen) yang secara terang-terangan mentertawakan nama Desa Snorrslida.
“Hahahahahaha, ada tempat yang disebut Snorrslida,” tulis pemilik akaun Astrid.
“Ada tempat di Sweden disebut penis-vagina, saya cinta Sweden,” tulis akaun Kaye Inglis.
Namun begitu, perwakilan agen yang bertanggung jawab penjualan rumah di Desa Snorrslida, Henrik Hakansson membantah dugaan publik tentang tidak lakunya rumah di desa tersebut.
Menurut Hakansson, faktor sukarnya penjualan rumah tersebut kerana kondisinya yang menyedihkan.
“Rumah itu dalam keadaan buruk. Kesukaran penjualan tidak ada kaitannya dengan nama desanya,” kata Hakansson sebagaimana dikutip dari Mirror, Jumaat (10/7/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Hakansson menjelaskan, istilah “snorrslida” sebenarnya berasal dari bahasa Norse kuno. “Snorrslida” adalah gabungan dua kata, yaitu “snorr” yang berarti mendaki dan “lida” yang berarti bukit.
“Ini adalah daerah yang sangat kecil dengan sedikit pengunjung, tapi kami sudah berusaha menjual rumah ini sebelumnya dan kami yakin kami boleh melakukan penjualan rumah lagi setelah sempat terjual sekitar sepuluh tahun lalu. Kami kembali menjualnya dalam kondisi yang sama seperti saat ini,” jelas Hakansson.
VIVA.co.id
Dalam bahasa Sweden secara umum, “snorrslida” mengacu kepada frasa penggambaran organ intim dan hubungan intim antara lelaki dan perempuan. Istilah ini juga dianggap tabu dan kasar dalam bahasa Sweden.
Menurut media khas hartanah di Sweden, biasanya, rumah yang berada di kawasan Laholm, West Coast diburu orang ramai. Namun, satu rumah yang kebetulan berada di Desa Snorrslida sukar dijual hingga tiga tahun.
Dilansir The Local, rumah itu sebenarnya termasuk dalam daftar rumah dengan biaya penjualan murah, yaitu 32.000 euro .
Di media sosial Twitter regional Sweden, rumah yang tak laku-laku dijual itu menjadi perbincangan menarik. Ada sebahagian pengakses Internet (netizen) yang secara terang-terangan mentertawakan nama Desa Snorrslida.
“Hahahahahaha, ada tempat yang disebut Snorrslida,” tulis pemilik akaun Astrid.
“Ada tempat di Sweden disebut penis-vagina, saya cinta Sweden,” tulis akaun Kaye Inglis.
Namun begitu, perwakilan agen yang bertanggung jawab penjualan rumah di Desa Snorrslida, Henrik Hakansson membantah dugaan publik tentang tidak lakunya rumah di desa tersebut.
Menurut Hakansson, faktor sukarnya penjualan rumah tersebut kerana kondisinya yang menyedihkan.
“Rumah itu dalam keadaan buruk. Kesukaran penjualan tidak ada kaitannya dengan nama desanya,” kata Hakansson sebagaimana dikutip dari Mirror, Jumaat (10/7/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Hakansson menjelaskan, istilah “snorrslida” sebenarnya berasal dari bahasa Norse kuno. “Snorrslida” adalah gabungan dua kata, yaitu “snorr” yang berarti mendaki dan “lida” yang berarti bukit.
“Ini adalah daerah yang sangat kecil dengan sedikit pengunjung, tapi kami sudah berusaha menjual rumah ini sebelumnya dan kami yakin kami boleh melakukan penjualan rumah lagi setelah sempat terjual sekitar sepuluh tahun lalu. Kami kembali menjualnya dalam kondisi yang sama seperti saat ini,” jelas Hakansson.
VIVA.co.id

No comments:
Post a Comment