23/7/ 2015
Video itu mulanya memperlihatkan seorang perempuan tua yang terlihat lemah sedang menyapu koridor apartemen yang dihuninya. Dua wanita lain terlihat mengawasi perempuan tua itu menyapu. Mendekati akhir video, tiba-tiba saja satu di antara dua wanita itu melayangkan tamparan ke wajah wanita tua tersebut.
Ketika si ibu tua berusaha untuk menegakkan badannya, dia kembali menerima tamparan kedua.
Mohammad Juani, yang bertetangga dengan keluarga itu dan menyaksikan kejadian memilukan itu, akhirnya memutuskan mengunggah video tersebut ke Facebook. "Saya tidak dapat lagi menahan diri melihat kesakitan yang dialami nenek itu. Dia harus diperlakukan selayaknya seperti manusia," tulis Juani.
Semula Juani tidak mau ikut campur dalam urusan rumah tangga orang. Namun, dia tidak boleh lagi membiarkan penganiayaan yang dilihatnya hampir setiap hari dalam enam bulan terakhir. "Saya akan meninggalkan apartemen ini dalam dua bulan. Jika kelak saya mendengar nenek itu meninggal, saya akan menyesal tidak pernah berbuat apa-apa," tulis Juani.
Dia menambahkan bahawa merakam dan mengunggah video merupakan cara terbaik untuk menunjukkan bukti penganiayaan. Tetangga lain yang dimintai komentarnya juga bereaksi sama.
DV Singh mengatakan, keluarga itu telah menghuni apartemen di daerah Jalan Lower Delta itu selama dua tahun. Singh membenarkan bahawa pelaku penamparan adalah anak perempuan mangsa. Singh mengatakan, sudah menjadi hal biasa mendengar keributan di rumah pelaku yang bernama "Siti" (ditengarai bukan nama sebenarnya).
Aksi pemukulan ataupun penamparan merupakan pemandangan yang sering terjadi, kata sejumlah tetangga yang lain. "Ibu yang bernama Kamisah itu biasanya sedang menyapu dan puterinya berdiri mengawasinya. Tiba-tiba saja Siti berteriak dan kemudian menamparnya. Saya biasa melihat dua kali seminggu," kata Jacquelin Low.
Tetangga lain bernama Samat S menceritakan bahawa sekitar dua minggu lalu, ketika Ramadhan, Kamisah terjatuh ketika keluar dari teksi. Bukannya menolong, si anak malah menampar dan menendangi ibunya yang terkapar di jalan, tutur Samat. Dia mengutarakan kelegaannya kerana pihak keselamatan telah turun tangan.
Polis Singapura, seperti dilaporkan Straits Times, Rabu (22/7/2015), sedang menyiasat peristiwa itu.
Sebuah catatan kecil tertulis di luar rumah Siti setelah beredarnya video itu. Catatan itu berbunyi bahawa mereka telah meninggalkan rumah itu kerana memiliki hutang yang sangat besar.
Namun, DV Singh menyampaikan bahawa mereka masih tinggal di rumah itu, tetapi belum kembali sejak Kamisah dilarikan ke rumah sakit oleh pihak keselamatan setelah insiden penamparan itu.
Menteri Sosial dan Urusan Keluarga Singapura Brigadir Jenderal Tan Chuan Ji turun tangan mengawasi perisiwa mengejutkan itu. Melalui akaun Facebook-nya, Tan menulis bahawa staf kementerian telah mengunjungi mangsa dan akan menjaganya dengan baik.
No comments:
Post a Comment