Rabu, 23 September 2015

Reuters/Youth Against Settlements Group
Dua
orang tentera Israel menodongkan senjatanya ke arah seorang gadis
berkerudung cadar hitam asal Palestin , Hadeel al-Hashlamun, Selasa
(22/9/2015), di Tebing Barat, Hebron, sebelum gadis tersebut mati
ditembak. (Reuters/Youth Against Settlements Group)
RAMALLAH - Akibat dituduh mencuba menusuk seorang tentera, seorang gadis asal Palestin ditembak hingga mati di Hebron, Palestin , Selasa (22/9/2015), oleh seorang tentara Israel.
Dikutip dari New York Times, gadis yang bernama Hadeel al-Hashlamun itu ditembak setelah ia ketahuan membawa sebilah pisau dalam begnya.
Ketika melalui alat detektor logam di tempat pemeriksaan yang berlokasi di perbatasan daerah kekuasaan Israel dan Palestin , Tepi Barat, Hadeel diperintahkan untuk berhenti setelah loceng detektor berbunyi.
Namun, alih-alih berhenti, Hadeel tetap berjalan dan kemudian
mengeluarkan sebilah pisau dari beg tembak lagi pada bagian perutnya. Atas
cedera yang dialaminya, Hadeel dibawa ke rumah sakit di Yerusalem,
sebelum akhirnya meninggal dunia beberapa jam kemudian.
The Middle East Eye melaporkan bahawa beberapa saksi mengatakan
bahawa tubuh Hadeel sempat terbaring selama setengah jam begitu saja di
jalan sebelum akhirnya pasukan Israel mengizinkan para doktor menanganinya.
Insiden penembakan itu kemudian mendapat banyak kritik dan kecaman,
terutama dari sejumlah aktivis yang berpendapat bahawa reaksi para
tentera Israel sangat berlebihan untuk menanggapi ancaman si gadis yang ternyata membawa pisau itu.
"Ia hanya ingin memperlihatkan apa yang ada dalam begnya, tapi
tentera itu langsung menembaknya, sebelum kemudian menembak lagi," ucap
aktivis tersebut, dikutip New York City.
Reuters mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan detik-detik
sebelum penembakan Hadeel terjadi, di mana Hadeel yang berkerudung cadar
dan berpakaian serba hitam memegang sebuah beg, ditodong senjata oleh
dua orang tentera . (Daily Mail/New York Times)
TRIBUNNEWS.COM
No comments:
Post a Comment