13/09/15
crane jatuh di masjidil haram. ©twitter.com
Insiden jatuhnya crane atau alat konstruksi
derek di Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia pada Jumaat, (11/9),
menambah daftar kelam peristiwa buruk yang menimpa jemaah haji.
Dilaporkan sebanyak 107 nyawa turut menjadi korban jiwa, dengan enam di
antaranya berasal dari Indonesia.
Peristiwa ini sontak menimbulkan tanda
tanya mengapa boleh alat berat seperti itu ada di tengah jemaah haji
yang tentunya sangat membahayakan keselamatan mereka? Perlu diketahui
sebelumnya bila keberadaan alat berat dipergunakan untuk perluasan
masjid tersebut, agar muat menampung jumlah jemaah haji yang tiap tahun
terus bertambah.
Hal ini menjadi polemik tersendiri bagi
pemerintah Saudi, di satu sisi harus menjaga keselamatan jamaah dari
bahayanya alat berat, di sisi lain pengerjaan projek perluasan harus
dipercepatkan demi sasaran rampung pada Oktober tahun depan, seperti yang
dituturkan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa
Ibrahim dalam wawancara khususnya dengan merdeka.com Juli lalu.
"Berkaitan
dengan Masjidil Haram, ini merupakan pengurangan terakhir ibadah haji,
insya Allah 2016 jumlah haji kembali seperti semula," tuturnya pada Julai
lalu di pejabatnya, Jakarta (6/7).
Spekulasi
terkait pihak yang bertangung jawab pun bermunculan, apakah pihak
pemaju projek yaitu grup Bin Laden, atau kecerobohan pemerintah
Saudi, atau bahkan tidak dapat menyalahkan keduanya? kerana memang
diketahui cuaca buruk sedang menimpa Mekkah kala insiden nahas ini
terjadi.
Sebuah kilat besar tertangkap kamera sebelum insiden
besar yang menyebabkan kematian ratusan jiwa di Masjidil Haram Mekkah kelmarin,
Jumaat (11/9). Crane atau konstruksi derek yang menimpa Masjidil Haram
terjadi menjelang Maghrib.
Salah satu saksi mengatakan, orang-orang sedang bersiap melakukan solat magrib.
"Kami
baru selesai mengambil wudhu (pembersihan diri sebelum salat) dan
insiden itu terjadi menimpa orang yang hendak melaksanakan solat
maghrib," ujar seorang reporter CNN yang kebetulan sedang menjalankan
ibadah haji, Yahya Al Hashemi.
Dia sempat merakam ketika kilat menyambar Masjidil Haram.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment