Sunday, October 4, 2015

Mungkinkah Ini Alasan Pelaku Membunuh Putri dengan Keji (gambarnya menjadi viral di internet)

04/10/15

Kuat dugaan Putri mengalami serangkaian penyiksaan sebelum meninggal.
Ini Dugaan Alasan Pelaku Habisi Nyawa Putri dengan Keji
Putri Nur Fauziah. (Ist.)
Kes pembunuhan dengan cara keji kembali menimpa seorang kanak-kanak  tak berdosa. Kebelakangan diketahui, korban yang bernasib malang itu adalah Putri Nur Fauziah, gadis kecil yang usianya baru sembilan tahun.

Kes ini terungkap setelah salah seorang warga menemui jasad anak malang ini di dalam sebuah kotak yang diikat tali dekat tempat sampah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Saat kotak itu dibuka, jasadnya ditemui dalam keadaan kaki tertekuk dan tangan terikat.

Kuat dugaan gadis kecil   berambut sebahu ini mengalami serangkaian penyiksaan yang cukup berat sebelum akhirnya meninggal  dengan cara tragis. Ini dipastikan pasukan penyiasat  ketika menemukan Putri dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mulut ditampal pelekat. Tak hanya itu, polis  juga menemui adanya luka cekik di leher, lebam di sekujur tubuh, dan dipastikan pelaku juga memperkosa korban. 

Menanggapi hal tersebut, Psikolog Universiti Pancasila, Aully Grashinta yakin, cara sadis itu sengaja dilakukan pelaku untuk menutupi aksi kejinya.
"Biasanya   kerana ada rasa takut ketahuan kalau si korban dibiarkan hidup. Ia (pelaku) tau risikonya kalau si korban dibiarkan hidup. Jadi cara yang paling mudah ya dibunuh," ujarnya kepada VIVA.co.id, Sabtu 3 Oktober 2015.

Namun demikian, hal itu mesti disiasat terlebih dahulu apakah korban meninggal lalu diperkosa, atau diperkosa dulu lalu dibunuh.
"Sebab pada beberapa kes ada kelainan jiwa yang membuat seseorang juga memilih memperkosa korban yang sudah meninggal. Tapi kalau diperkosa dulu baru dibunuh, ada kemungkinan si pelaku tidak mau aksinya diketahui orang atau malah secara tak sengaja menyebabkan korban meninggal ketika terjadi perkosaan," ucap wanita yang akrab disapa Shinta tersebut.

Jika memang motif pembunuhan ini hanya kerana kepuasan seksual, lanjut Shinta, pelaku kemungkinan memiliki kelainan.      "Intinya orang ini begitu sadis sehingga tega membunuh anak kecil hanya untuk kepuasan seksual jika memang itu motifnya. Kerana ini anak di bawah umur biasanya tidak berdaya untuk melawan orang dewasa, jadi perlakuan agresif orang dewasa sangat mungkin menyebabkan mereka terluka bahkan terbunuh," bebernya.
"Perlu alasan yang cukup kuat sehingga pelaku memutuskan untuk membunuh korbannya."

Pasukan doktor forensik RS Polri Soekanto menemui adanya kekerasan akibat benda tumpul di leher dan mulut yang mengakibatkan kematian anak ini.   Selain itu, lubang anus dan kemaluan mangsa dalam kondisi rosak, serta terdapat cairan sperma
Putri Dibunuh Saat Masih Kenakan Seragam
Kerabat berdoa di makam Alm. Putri Nur Fauzia di pemakaman wakaf Rawa Lele, Kalideres, Jakarta,  4/10/2015 . (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)

No comments:

Post a Comment