7 Desember 2015
Seorang lelaki Inggeris mendakwa dirinya adalah
ayah dari 54 anak hanya dalam waktu dua tahun. Dia adalah penderma
sperma kepada setiap wanita yang memerlukan.
Lelaki ini, Declan Rooney ternyata telah memiliki delapan anak kandung dari empat wanita berbeda. Dia melakukan derma sperma itu secara percuma alias gratis. Namun para ahli menilai aksi lelaki berusia 43 tahun ini boleh jadi tidak aman.
Dalam pengakuannya, Rooney memiliki 17 anak laki-laki dan 14 perempuan sejak portal derma spermanya berdiri tahun lalu. Tidak sampai di situ, 15 wanita juga sedang hamil diakibatkan oleh spermanya. Namun begitu, terkadang Rooney mempertanyakan mengapa aksinya masih jadi keraguan.
"Penderma telur mendapat perlakuan bak dewa, penderma sperma malah sebaliknya, bak lelaki cabul padahal saya tidak melakukan hal buruk," ungkapnya kesal, seperti dikutip the Daily Mail, Ahad (6/12).
"Saya tidak melakukan hal memalukan, saya membantu para wanita menciptakan keluarga," tambahnya.
Rooney mengaku pernah bepergian sejauh 321 kilometer demi bertemu kliennya, dan hanya meminta ongkos pengangkutannya saja.
Lelaki ini, Declan Rooney ternyata telah memiliki delapan anak kandung dari empat wanita berbeda. Dia melakukan derma sperma itu secara percuma alias gratis. Namun para ahli menilai aksi lelaki berusia 43 tahun ini boleh jadi tidak aman.
Dalam pengakuannya, Rooney memiliki 17 anak laki-laki dan 14 perempuan sejak portal derma spermanya berdiri tahun lalu. Tidak sampai di situ, 15 wanita juga sedang hamil diakibatkan oleh spermanya. Namun begitu, terkadang Rooney mempertanyakan mengapa aksinya masih jadi keraguan.
"Penderma telur mendapat perlakuan bak dewa, penderma sperma malah sebaliknya, bak lelaki cabul padahal saya tidak melakukan hal buruk," ungkapnya kesal, seperti dikutip the Daily Mail, Ahad (6/12).
"Saya tidak melakukan hal memalukan, saya membantu para wanita menciptakan keluarga," tambahnya.
Rooney mengaku pernah bepergian sejauh 321 kilometer demi bertemu kliennya, dan hanya meminta ongkos pengangkutannya saja.
Merdeka.com
No comments:
Post a Comment