Saturday, December 5, 2015

Pakistan nuntut Ratu Inggeris kembalikan intan termahal di dunia

5/12/15


Pakistan menuntut Ratu Inggris kembalikan intan termahal sedunia

Permata Koh-i-Noor di mahkota kerajaan Britain. ©The Sun UK


Peguam mewakili pemerintah Pakistan minggu  ini mengajukan gugatan resmi ke mahkamah untuk mengambil alih hak kepemilikan intan Koh-i-noor. Batu mulia yang kini menghiasi mahkota Ratu Elizabeth II itu diakui intan termahal di dunia, hampir tidak ternilai, kadarnya 105 karat. Tak hanya itu, intan Kooh-i-Noor merupakan salah satu yang terbesar sekaligus termurni pernah ditemukan di dunia.

Peguam Pakistan, Jawaid Iqbal Jafree, mengatakan Kerajaan Britain tak punya hak mempertahankan Koh-i-Noor, sebab berlian tersebut diambil cara paksa selama jangka waktu penjajahan India. Tuntutan pengembalian intan ini disampaikan juga oleh India selama lima tahun terakhir.

Pakistan merasa lebih berhak dibanding India, kerana Koh-i-Noor adalah milik Dinasti Kakatiya. Dinasti itu berdiam di Punjab, kini menjadi wilayah Pakistan.

"Bukti sejarah menunjukkan, wilayah intan itu ketika diambil secara paksa oleh kolonial Inggeris berada di Pakistan," kata Jafree, seperti dilansir Stesyen Televisyen Al Arabiya, Sabtu (5/12).
Intan itu diambil paksa penjajah Inggeris, sebagai persembahan untuk ulang tahun Ratu Victoria I pada 1850. Jafree mengatakan banyak bukti otentik sejarah menunjukkan maharaja India kala itu menolak sejak awal berlian tersebut dibawa ke London.

"Bahkan hukum kolonial sketika itu melarang praktik pencurian harta peribadi setiap warga di wilayah jajahan. Ratu Inggeris tidak punya hak mempertahankan berlian Koh-i-Noor," itambah peguam. India dan Pakistan pecah menjadi dua negara mulai 1947.

Replika permata Koh-i-Noor di Museum Sejarah Britain 2015 Merdeka.com

Replika Koh-i-Noor disimpan di Museum Sejarah   GB, London. Lokasi berlian asli tidak pernah diungkap ke publik. Seandainya nanti Ratu Elizabeth II mangkat, maka mahkota bertahtakan Koh-i-Noor akan dikenakan oleh Puteri Cambridge, alias Kate Middleton, isteri Pangeran William.
Pada 2010, ketika tuntutan pengembalian Koh-i-Noor mengemuka, Perdana Menteri GB, David Cameron menolak mentah-mentah. GB merasa punya dasar hukum mempertahankan artefak maupun perhiasan era kolonial.

"Jika anda mengiyakan satu permintaan saja dari negara bekas jajahan, maka Museum Sejaran Inggeris akan kosong," kata Cameron sambil bercanda. Komentar itu mengundang kecaman dan olok-olok warga India.
Merdeka.com  

No comments:

Post a Comment