Monday, January 18, 2016

Dituduh menentang/ cela oleh ulama, remaja 15 tahun potong tangan sendiri dan diletak dalam piring

18/1/16


Dituduh menghujat oleh ulama, bocah 15 tahun potong tangan sendiri
Pisau ancam. ©shutterstocks
Remaja 15 tahun asal Pakistan memotong tangannya sendiri lantaran dituduh menghujat Nabi Muhammad SAW oleh seorang ulama masjid di daerahnya. Remaja laki-laki ini kemudian menaruh tangannya yang sudah dipotong di atas piring dan menyajikannya kepada ulama tersebut.

Insiden pemotongan tangan ini bermula dari remaja yang mengikuti semacam pengajian di sebuah masjid di salah satu desa di Pakistan. Dalam pengajian itu, Shabbir Ahmed, sang ulama, mengatakan mereka yang mencintai Nabi Muhammad SAW selalu berdoa.

Usai berkata demikian, dia bertanya pada para jemaah, siapa di antara mereka yang sudah berhenti berdoa. Remaja 15 tahun ini kemudian mengangkat tangannya, dia diyakini salah mendengar pertanyaan Ahmed.
Mohamed Anwar, remaja  15 tahun itu, kemudian dituduh Ahmed menderhaka Allah. Anwar yang merasa malu dituduh menghujat, kemudian lari ke rumah dan memotong tangannya sendiri.

Dilansir dari Emirates247, Minggu (17/1), Anwar kembali membawa tangannya yang sudah dipotong dan menyerahkan tangannya kepada Ahmed. Sang ulama sendiri ditangkap pihak  polis  lantaran dianggap melakukan kekerasan mental pada anak dibawah umur.

"Shabbir Ahmed, ulama, telah ditangkap dan ditahan dibawah hukum antiteror lantaran menghasut anak untuk mengambil langkah ekstrem sebagai hukuman," ucap Nausher Ahmed, ketua polis Daerah Hujra Shah Muqeem, sekitar 125 kilomete daro selatan Lahore, Provinsi Punjab, Pakistan.

Pegawai senior polis  Pakistan menegaskan alasan penangkapan Ahmed kerana ulama ini tanpa bertanya langsung menuduh remaja melakukan penghujatan. Pasalnya di Pakistan, masalah penghujatan merupakan kesalahan fatal.
Pakistan merupakan sebuah negara republik Islami dengan jumlah penduduk muslim sebanyak 200 juta. Masalah penghujatan sangat sensitif di negara dengan Ibu Kota Islamabad itu.
Merdeka.com

No comments:

Post a Comment