Tuesday, February 16, 2016

"Sniper" SAS Bunuh Algojo ISIS Ketika Sedang Latihan Memenggal

16/2/16

 
defense-update . Seperti inilah senapang Dan .338 yang digunakan penembak jitu pasukan elit British SAS untuk menembak para algojo ISIS di Syria

LONDON   - "Satu saat dia masih berdiri di sana, dan minit berikutnya kepala orang itu meledak."

Demikian seorang saksi   menggambarkan detik-detik peluru senapang milik seorang sniper pasukan khusus Inggeris SAS membunuh seorang algojo ISIS.

Ironisnya, sang algojo matimketika sedang  melatih anggotanya berbagai cara memenggal kepala manusia ketika kepalanya hancur.

Menurut sejumlah laporan, sang sniper melepaskan tembakan dari jarak setidaknya 1,200 meter.

Harian The Daily Express, mengutip seorang sumber, menyebut senjata yang digunakan sniper itu adalah Dan .338 yang dilengkapi peredam untuk mengurangi suara dan mengilangkan percikan api ketika  peluru dilepaskan.

Dan .338 adalah senapang penembak jitu buatan Israel yang dibuat mampu menembakkan peluru secara akurat dari jarak hingga 1,200 meter.

Peristiwa ini dilaporkan terjadi sekitar dua minggu lalu di sebuah gurun terpencil di wilayah utara Syria, menyusul sebuah maklumat dari mata-mata intelijen Inggeris, MI6.

Militer menerima maklumat bahewa  latihan taktikal ISIS dijalankan di sebuah desa kecil di dekat sebuah sekolah.

Di tempat itu para rekrut  muda ISIS dilatih memenggal kepala dengan menggunakan pisau, kapak atau pedang.

Kawasan itu dianggap terlalu sukar untuk diserang melalui udara sehingga dikirimlah pasukan elit SAS untuk melaksanakan tugas itu.

Sebanyak delapan orang prajurit dikirim ke lokasi dengan dipersenjatai dengan senapang sniper, senapang serbu dan pelancar roket.

Sebanyak 12 personel SAS lainnya menunggu di lokasi yang jauh di dalam sebuah kenderaan angkut tank militer  . Demikian dilaporkan The Mirror.

Tak dijelaskan apakah serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas eksekusi lima mata-mata Inggeris sebagai sebuah ancaman terhadap PM David Cameron.

Identiti sasaran sejauh ini tidak dipublikasikan namun kemungkinan orang itu adalah Siddharta Dhar, lelaki warga negara Britain.

Siddharta diyakini menggantikan posisi Jihadi John, algojo ISIS yang meninggal dalam serangan drone akhir tahun lalu.

Minggu lalu, dilaporkan seorang sniper misteri  membunuh  tiga komandan ISIS di kota Sirte, yang didakwa sebagai ibu kota di Libya dalam jangka waktu 10 hari.

Identiti sang penembak tak diketahui namun penduduk setempat menggelarnya sebagai Pemburu Daesh, sebutan ISIS dalam bahasa Arab.

Ketiga korban sang sniper termasuk Hamad Abdel Hady, seorang warga Sudan, ketua pengadilan ISIS yang ditembak di depan rumah sakit.

Lalu, pemimpin ISIS di Sirte Abu Mohammed Demawi yang meninggal pada 19 Januari dan Abdullah Hamad al-Ansari, komandan ISIS di kota Obari.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: news.com.au/
KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment