29/6/16
TEBING BARAT – Semenjak 1970, lembaga kewangan
negara Israel dilaporkan berhutang USD8 bilion
kepada para warga Palestin yang bekerja di wilayah Tepi Barat dan
Jalur Gaza.
Sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (29/6/2016) Menteri Tenaga Kerja pemerintahan bersatu Palestin Mamoun abu-Shahla menuturkan lembaga kewangan Israel berhutang wang dengan jumlah fantastis tersebut kepada tiga juta pekerja Palestin yang bekerja dengan Negera Zionis dalam jangka waktu 46 tahun ini.
Abu-Shahla mengatakan, walaupun berdasarkan hukum yang berlaku di Israel, bahawa pekerja dari Palestin serta Israel setara di mata hukum tapi pihak otoriti Negera Zionis kerap tidak menghiraukan hak-hak para pekerja Palestin .
Ia mengatakan, angka tersebut berdasarkan potongan yang kerap diambil dari para pekerja yang bekerja dengan otoriti Israel. Namun, para pekerja Israel akan mendapatkan tunjangan dari potongan tersebut, seperti tunjangan pencen ataupun tunjangan anak, sedangkan para pekerja Palestin tidak mendapatkannya.
Abu-Shahla menambahkan, saat ini ia bersama para otoriti Palestin sedang bekerja sama dengan Badan Pekerja Internasional untuk berusaha mendapatkan kembali wang-wang tersebut yang sudah menjadi hak para pekerja Palestin .
Sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (29/6/2016) Menteri Tenaga Kerja pemerintahan bersatu Palestin Mamoun abu-Shahla menuturkan lembaga kewangan Israel berhutang wang dengan jumlah fantastis tersebut kepada tiga juta pekerja Palestin yang bekerja dengan Negera Zionis dalam jangka waktu 46 tahun ini.
Abu-Shahla mengatakan, walaupun berdasarkan hukum yang berlaku di Israel, bahawa pekerja dari Palestin serta Israel setara di mata hukum tapi pihak otoriti Negera Zionis kerap tidak menghiraukan hak-hak para pekerja Palestin .
Ia mengatakan, angka tersebut berdasarkan potongan yang kerap diambil dari para pekerja yang bekerja dengan otoriti Israel. Namun, para pekerja Israel akan mendapatkan tunjangan dari potongan tersebut, seperti tunjangan pencen ataupun tunjangan anak, sedangkan para pekerja Palestin tidak mendapatkannya.
Abu-Shahla menambahkan, saat ini ia bersama para otoriti Palestin sedang bekerja sama dengan Badan Pekerja Internasional untuk berusaha mendapatkan kembali wang-wang tersebut yang sudah menjadi hak para pekerja Palestin .
No comments:
Post a Comment