Sunday, July 3, 2016

Sumbang Organ, Lelaki Meninggal dan Selamatkan Enam Nyawa

2/7/16

Mark Osborne dan Wong. (Foto: Shanghaiist)
Mark Osborne dan Wong. (Foto: Shanghaiist)

HANGZHOU – Kematian seorang lelaki Inggeris telah menggugah hati rakyat China. Bagaimana tidak, kepergiannya  menyelamatkan enam nyawa di negara komunis tersebut.

Adalah Mark Osbone (49), yang meninggal pada Rabu 29 Jun  2016 kerana stroke akut yang dideritanya. Sedar hidupnya tak lama lagi, dia pun menyampaikan permintaan terakhirnya, yakni menyumbangkan organ tubuhnya.

Awalnya,  isterinya, Wong, yang asli warga negara China menentang keputusan tersebut. Sebagaimana praktik tersebut belum lazim di Neger  Panda. Namun keinginan Osborne sangat kuat. Terinspirasi dari ibunya yang pernah menerima transplantasi jantung sekira 20 tahun lalu, dia bertekad juga ingin memberikan organnya sebagai hadiah terakhir untuk negara yang sangat dicintainya itu.

Organ yang dia dermakan, antara lain kornea dari kedua matanya, sepasang ginjal, jantung, dan hatinya. Keenam organ tersebut akan dipindahkan kepada enam pesakit di China.
Di samping itu, kisahnya semakin mengharukan manakala ajal menjemput bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun pernikahannya yang keenam. Sebelum meninggal, Wong sempat datang membawa seikat bunga dan mengenakan cheongsam ungu, kesukaan Osborne. Dia menemani sang suami hingga menutup mata, setelah sempat memberi perayaan kecil-kecilan.

“Saya hanya berharap bahawa kami semua di sini boleh bersama-sama berbagi kebahagiaan dan momen berharga ini dengan Mark (Osborne),” kata sang isteri sambil tersenyum, demikian disitat dari Shanghaiist, Sabtu (2/7/2016).

Para jururawat bahkan ikut merayakan dengan membuat sendiri 30 angsa dari lipatan kertas (origami) dan menggantungnya di atas tempat tidur Osborne.
Selama hidupnya, Osborne mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar. Kehidupan rumah tangganya selama enam tahun terakhir dipenuhi kebahagiaan. Sebelum pada 3 Mac 2016 lelaki asing itu didahkan menderita stroke akut.

“Kau tidak akan pernah meninggalkan kami, kami masih boleh merasakan kehadiranmu. Terima kasih atas kebaikanmu, Mark!” komentar seorang warganet yang terharu mendengar kisah ini.
sumber: Okezone.com

No comments:

Post a Comment