Sunday, July 3, 2016

Muslim Di sini Izinkan Perempuan Jadi Imam Masjid

3/7/16

Ma Lijuan, perempuan imam di Masjid Nanguan. (Foto: David Lom/Reuters)
Ma Lijuan,  imam perempuan di Masjid Nanguan. (Foto: David Lom/Reuters)

YINCHUAN – Tekanan yang diberikan pemerintah China terhadap kelompok Muslim Uighur di Xinjiang akhir-akhir ini mengesankan betapa buruknya toleransi beragama di Negera itu. Larangan menjalankan ibadah puasa dan pendataan DNA untuk Muslim Uighur semakin meningkatkan ketegangan.

Akan tetapi, di Yinchuan, kelompok agama minoriti ini hidup dalam satu harmoni dengan pemerintah Komunis China. Komuniti tersebut adalah suku Muslim Hui. Tidak hanya didukung secara fasiliti, masjid di daerah otonomi Ningxia itu boleh jadi satu-satunya di dunia yang mengizinkan perempuan menjadi  imam.

“Di sini (kehidupan beragama) sangat normal bagi kami. Konstitusi negara kami menganugerahkan kebebasan berkeyakinan dan kami bersyukur boleh tinggal di sini,” ujar Ma Lijuan (33), salah satu perempuan imam Muslim Hui. Demikian dilansir dari NBC News, Ahad (3/7/2016).

Sehari-hari Ma berperann sebagai pengajar di Masjid Nanguan, yang terletak di pusat kota Yinchuan. Ia mengajar beratus perempuan separuh umur membaca Al Quran. Bahasa Arabnya pun fasih dan lafal Quran-nya sangat merdu.
“Sebagai seorang guru, menyebarkan ajaran Islam adalah tugas saya. Ketika kami mengedukasi perempuan Muslim, sama saja dengan mengajari sebuah keluarga,” tuturnya.

Pada dasarnya, tidak seperti warga Muslim Uighur yang sehari-hari bicara bahasa Arab Turki. Muslim Hui tetap menggunakan bahasa Mandarin. Hal itu memang menjadi ketentuan yang sangat ditekankan oleh PKC sejak beberapa dekade silam.

Sebagai tanda ketaatan, komuniti Muslim ini dihadiahkan kebebasan ruang gerak dalam beribadah. Mereka juga bebas mendirikan masjid, pesantren dan museum. Lelaki dan perempuan juga bebas mengenakan atribut keagamaannya.
“Tidak seperti suku minoriti lain, orang-orang Hui mengikuti kepemimpinan pemerintah. (Sehingga) negara sangat mendukung kehidupan beragama kami,” terang seorang penyanyi dari suku Hui, Ma Shouyun.
sumber: Okezone.com

No comments:

Post a Comment