11/8/16
Donald Trump saat berkampanye di Maine, Khamis (4/8/2016).
WASHINGTON DC — Calon presiden AS dari Parti Republik, Donald Trump, kembali melontarkan retorik dalam kampanyenya pada Rabu (10/8/2016) di Fort Lauderdale, Florida.
Di hadapan para pendukungnya, Trump menyebut Presiden Barack Obama adalah pengasas ISIS .
"Dia adalah pendiri ISIS. Dia pendirinya! Dia pendiri ISIS," kata Trump berulang-ulang.
"Dan saya katakan, pendiri ISIS lainnya adalah si jahat Hillary Clinton," teriak Trump yang disambut tepuk tangan pendukungnya.
Ini adalah komentar kontroversial lain dari Trump yang dilontarkannya sehari setelah pernyataannya yang diasumsikan sebagai ajakan untuk menembak mati Hillary Clinton.
Pernyataan ini kontan membuat sibuk psukan kampanyenya yang kemudian berusaha untuk meredam situasi dengan memberikan klarifikasi.
Pasukan kempen Trump mengatakan, pengusaha asal New York itu hanya mengajak pendukungnya untuk menolak pencalonan Hillary Clinton dalam pilihan presiden November akan datang.
Di hadapan para pendukungnya, Trump menyebut Presiden Barack Obama adalah pengasas ISIS .
"Dia adalah pendiri ISIS. Dia pendirinya! Dia pendiri ISIS," kata Trump berulang-ulang.
"Dan saya katakan, pendiri ISIS lainnya adalah si jahat Hillary Clinton," teriak Trump yang disambut tepuk tangan pendukungnya.
Ini adalah komentar kontroversial lain dari Trump yang dilontarkannya sehari setelah pernyataannya yang diasumsikan sebagai ajakan untuk menembak mati Hillary Clinton.
Pernyataan ini kontan membuat sibuk psukan kampanyenya yang kemudian berusaha untuk meredam situasi dengan memberikan klarifikasi.
Pasukan kempen Trump mengatakan, pengusaha asal New York itu hanya mengajak pendukungnya untuk menolak pencalonan Hillary Clinton dalam pilihan presiden November akan datang.
Sederet pernyataan kontroversial Trump itu membuat para tokoh senior Parti Republik gerah dan bahkan membuat sebahagian simpatisan Parti Republik mengatakan tak akan memilih Trump dalam pemilihan presiden.
Sebuah jejak pendapat yang dijalankan Reuters/IPSOS menunjukkan bahawa 19 peratus pendukung Republik menginginkan Trump mundur dari pertarungan menuju Rumah Putih.
Sementara itu, 70 peratus responden masih mendukung usahanya menjadi presiden dan bakinya tidak memberikan pendapat mereka.
Sedangkan 50 orang politisi Parti Republik melalui sebuah surat terbuka minggu ini mengatakan, mereka tak akan memberikan suara kepada Donald Trump kerana dianggap memiliki karakter buruk serta kurang berpengalaman.
Di sisi lain, enam senator dan sejumlah anggota parlimen AS dari Parti Republik juga sudah secara terbuka menolak Donald Trump.
Sumber: KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment