11/9/16
PYONGYANG - Bencana banjir dilaporkan telah
merosak puluhan ribu bangunan di Timur Laut Korea Utara. Banjir
besar ini terjadi setelah hujan lebat terus mengguyur Korea Utara . Menurut
Kantor Berita Korea Utara (KCNA), semua personel tentera dan penduduk awam telah
dikerahkan untuk ikut mengevakuasi para korban.
Kendati demikian, laporan KCNA tidak memberikan jumlah korban meninggal ataupun jumlah bangunan yang rosak secara pasti. Sementara laporan PBB pada minggu lalu mencatat 60 orang meninggal dan lebih dari 44 ribu orang kehilangan tempa tinggal sepanjang Sungai Tumen. Demikian sebagaimana dilansir The Guardian, Ahad (11/9/2016).
Berdasarkan laporan dari komite pusat pekerja, puluhan ribu
rumah dan bangunan publik runtuh. Sedangkan jalan raya, elektrik, kilang,
dan lahan pertanian rosak akibat terendam banjir. Akibat kejadian ini,
masyarakat di Provinsi Hamyong Utara harus menghadapi kesulitan besar.
Merespons hal ini, pemerintah yang sebelumnya mengampanyekan penguatan ekonomi terpaksa mengalihkan mobilisasi massa untuk membantu korban banjir. Informasi ini disampaikan oleh Komite Pusat. Mobilisasi besar-besaran ini bertujuan untuk mengerahkan segala kekuatan supaya dapat membantu orang-orang yang kehilangan rumah dan memberikan bantuan.
Korea Utara selama ini memang dikenal rentan terhadap bencana alam. Pada 2012, Korea Utara dilanda banjir yang mengakibatkan 169 orang meninggal dunia akibat hujan badai besar-besaran. Sementara serangkaian bencana banjir dan kekeringan pada 1994 dan 1998 juga mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia.
Kendati demikian, laporan KCNA tidak memberikan jumlah korban meninggal ataupun jumlah bangunan yang rosak secara pasti. Sementara laporan PBB pada minggu lalu mencatat 60 orang meninggal dan lebih dari 44 ribu orang kehilangan tempa tinggal sepanjang Sungai Tumen. Demikian sebagaimana dilansir The Guardian, Ahad (11/9/2016).
Merespons hal ini, pemerintah yang sebelumnya mengampanyekan penguatan ekonomi terpaksa mengalihkan mobilisasi massa untuk membantu korban banjir. Informasi ini disampaikan oleh Komite Pusat. Mobilisasi besar-besaran ini bertujuan untuk mengerahkan segala kekuatan supaya dapat membantu orang-orang yang kehilangan rumah dan memberikan bantuan.
Korea Utara selama ini memang dikenal rentan terhadap bencana alam. Pada 2012, Korea Utara dilanda banjir yang mengakibatkan 169 orang meninggal dunia akibat hujan badai besar-besaran. Sementara serangkaian bencana banjir dan kekeringan pada 1994 dan 1998 juga mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia.
No comments:
Post a Comment