26/10/16
ANHUI – Seorang lelaki separuh umur bermarga Li, di Wilayah
Anhui, China, nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari tingkat enam
sebuah bangunan. Lelaki itu bunuh diri setelah
gajinya selama delapan tahun tidak pernah dibayar oleh mantan bosnya.
Li berusaha untuk mencari mantan bosnya itu di sebuah bangunan di Changfeng, Anhui. Mantan bosnya itu menunggak wang gaji selama delapan tahun dengan total mencapai ratusan juta rupiah. Pria berusia 50-an tahun itu sudah berkali-kali mencari bosnya untuk menagih tunggakan tersebut.
Seperti dimuat South China Morning Post,
Rabu (26/10/2016), Li kembali ke bangunan yang dibangunnya pada 2008 itu
untuk mencari sang bos pada Selasa 25 Oktober pagi waktu setempat.
Namun, lagi-lagi usahanya gagal. Merasa marah dan kecewa, Li kemudian
melompat dari tingkat enam bangunan tersebut.
Menurut pihak keluarga, Li selama ini berada dalam tekanan hebat kerana wang gajinya yang ditunggak sang bos, berisi gaji untuk pekerja lainnya. Otoriti Provinsi Anhui kini sedang menyiasat hutang-piutang dan keberadaan sang bos yang tidak diketahui namanya itu.
Kes tunggakan gaji terhadap pekerja sektor informal di China sering terjadi. Para pekerja, terutama tenaga kontraktor, sering menghadapi berbagai macam kesulitan untuk mendapatkan haknya dari para majikan.
Li berusaha untuk mencari mantan bosnya itu di sebuah bangunan di Changfeng, Anhui. Mantan bosnya itu menunggak wang gaji selama delapan tahun dengan total mencapai ratusan juta rupiah. Pria berusia 50-an tahun itu sudah berkali-kali mencari bosnya untuk menagih tunggakan tersebut.
Menurut pihak keluarga, Li selama ini berada dalam tekanan hebat kerana wang gajinya yang ditunggak sang bos, berisi gaji untuk pekerja lainnya. Otoriti Provinsi Anhui kini sedang menyiasat hutang-piutang dan keberadaan sang bos yang tidak diketahui namanya itu.
Kes tunggakan gaji terhadap pekerja sektor informal di China sering terjadi. Para pekerja, terutama tenaga kontraktor, sering menghadapi berbagai macam kesulitan untuk mendapatkan haknya dari para majikan.
No comments:
Post a Comment