30/9/16
Nasrin Abek, wanita penata rambut berusia
35 tahun, ditemui mati dengan banyak luka tikaman di apartemennya di
Potts Point, Australia. Dia dipercayai dibunuh oleh suaminya kerana pindah
agama dari Islam menjadi Kristian .
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Jumaat (30/9), Amir Darbanou, 42 tahun asal Iran, didakwa membunuh isterinya itu kemarin. Menurut akhbar the Sydney Morning Herald, dia diduga marah kerana isterinya pindah agama.
Polis menemukan pemandangan mengenaskan ketika menerobos masuk ke apartemen mereka sekitar pukul 06.20 kemarin setelah mendapat laporan dari ayah Abek.
Darbanou dipercayai menghubungi mertuanya di Iran untuk memberitahu Abek sudah meninggal Rabu malam. Dia langsung ditangkap polisi keesokan harinya.
Ayah Abek mengatakan dia sangat sedih atas kematian puterinya, terlebih lagi dia harus menghubungi polis beberapa kali sebelum petugas keamanan bertindak.
Ayah Abek menuturkan dia khuatir dengan keadaan puterinya kerana dia mendengar khabar dalam waktu lama.
Dalam mahkamah di Sydney hari ini Darbanou tidak mengajukan rayuan atau pembebasan bersyarat.
Polis mengatakan tidak ada catatan kekerasan dalam rumah tangga pada pasangan yang sudah tinggal di Australia selama empat tahun itu. Namun sejumlah tetangga mengatakan mereka mendengar teriakan dari apartemen itu pada Rabu malam.
Seorang tetangga yang tidak mau disebut namanya mengatakan dia mendengar teriakan mengerikan dari apartemen itu sekitar pukul 16.40 kemudian sunyi.
Ketika masuk ke dalam apartemen polis mengatakan mereka menemui banyak ceceran darah. Polis juga menyatakan telah menemui pisau yang dipercayai dipakai Darbanou untuk membunuh isterinya.
Surat khabar the Daily Mail melaporkan, Jumaat (30/9), Amir Darbanou, 42 tahun asal Iran, didakwa membunuh isterinya itu kemarin. Menurut akhbar the Sydney Morning Herald, dia diduga marah kerana isterinya pindah agama.
Polis menemukan pemandangan mengenaskan ketika menerobos masuk ke apartemen mereka sekitar pukul 06.20 kemarin setelah mendapat laporan dari ayah Abek.
Darbanou dipercayai menghubungi mertuanya di Iran untuk memberitahu Abek sudah meninggal Rabu malam. Dia langsung ditangkap polisi keesokan harinya.
Ayah Abek mengatakan dia sangat sedih atas kematian puterinya, terlebih lagi dia harus menghubungi polis beberapa kali sebelum petugas keamanan bertindak.
Ayah Abek menuturkan dia khuatir dengan keadaan puterinya kerana dia mendengar khabar dalam waktu lama.
Dalam mahkamah di Sydney hari ini Darbanou tidak mengajukan rayuan atau pembebasan bersyarat.
Polis mengatakan tidak ada catatan kekerasan dalam rumah tangga pada pasangan yang sudah tinggal di Australia selama empat tahun itu. Namun sejumlah tetangga mengatakan mereka mendengar teriakan dari apartemen itu pada Rabu malam.
Seorang tetangga yang tidak mau disebut namanya mengatakan dia mendengar teriakan mengerikan dari apartemen itu sekitar pukul 16.40 kemudian sunyi.
Ketika masuk ke dalam apartemen polis mengatakan mereka menemui banyak ceceran darah. Polis juga menyatakan telah menemui pisau yang dipercayai dipakai Darbanou untuk membunuh isterinya.
Sumber: Merdeka.com
No comments:
Post a Comment