01 Nov 16
SEOUL – Choi Soon-sil, wanita yang
dicurigai telah mempengaruhi Presiden Korea Selatan , Park
Geun-hye untuk keuntungan peribadinya telah menyampaikan permintaan maaf.
Puteri dari ketua kelompok agama itu berbicara di tengah kerumunan media
dan demonstran sambil berjalan memasuki pejabat pendakwa di Seoul.
Wanita berusia 60 tahun itu disebut-sebut telah terlibat dalam urusan pemerintahan meski tidak memiliki izin keselamatan. Presiden Park Geun-hye juga mengakui Choi telah mengubah beberapa pidatonya. Demikian diwartakan BBC, Selasa (1/11/2016).
Dengan topi hitam yang dikenakan menutupi matanya, Choi mengatakan
permintaan maaf atas kesalahannya. Dia mengatakan telah melakukan satu
dosa yang tak termaafkan tanpa menjelaskan maksud perkataannya itu.
“Tolong, maafkan saya,” kata Choi sambil berlinang air mata di depan pejabat kejaksaan seperti yang dilansir dari Yonhap. Namun, peguamnya menolak menganggap pernyataan Choi sebagai pengakuan bersalah.
Choi adalah puteri dari ketua sekte keagamaan, Choi Tae-min yang menjadi mentor Presiden Park Geun-hye hingga meninggal pada 1994. Park menyebut Choi sebagai orang yang memberikan bantuan kepadanya ketika menjalani masa-masa sukar.
Disebutkan, Park berkonsultasi dengan Choi terkait berbagai hal dari masalah kecil seperti warna apa yang harus dikenakannya hingga masalah-masalah besar mengenai masalah negara. Polis menyiasat tuduhan korupsi yang dilakukan Choi untuk kepentingan peribadi dengan memanfaatkan kedekatannya dengan Park.
Skandal ini sangat mempengaruhi kepopularan Park menjelang pemilihan presiden berikutnya. Bahkan, pada Sabtu, 30 Oktober, ribuan demonstran telah menuntutnya untuk mengundurkan diri.
Wanita berusia 60 tahun itu disebut-sebut telah terlibat dalam urusan pemerintahan meski tidak memiliki izin keselamatan. Presiden Park Geun-hye juga mengakui Choi telah mengubah beberapa pidatonya. Demikian diwartakan BBC, Selasa (1/11/2016).
“Tolong, maafkan saya,” kata Choi sambil berlinang air mata di depan pejabat kejaksaan seperti yang dilansir dari Yonhap. Namun, peguamnya menolak menganggap pernyataan Choi sebagai pengakuan bersalah.
Choi adalah puteri dari ketua sekte keagamaan, Choi Tae-min yang menjadi mentor Presiden Park Geun-hye hingga meninggal pada 1994. Park menyebut Choi sebagai orang yang memberikan bantuan kepadanya ketika menjalani masa-masa sukar.
Disebutkan, Park berkonsultasi dengan Choi terkait berbagai hal dari masalah kecil seperti warna apa yang harus dikenakannya hingga masalah-masalah besar mengenai masalah negara. Polis menyiasat tuduhan korupsi yang dilakukan Choi untuk kepentingan peribadi dengan memanfaatkan kedekatannya dengan Park.
Skandal ini sangat mempengaruhi kepopularan Park menjelang pemilihan presiden berikutnya. Bahkan, pada Sabtu, 30 Oktober, ribuan demonstran telah menuntutnya untuk mengundurkan diri.
No comments:
Post a Comment