23/11/16
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
SEOUL – Anggota parlimen dari pihak pembangkang
Korea Selatan mengungkap adanya pembelian 360 butir ubat kuat
untuk pil viagra oleh Pejabat Kepresidenan Negera Korea. Dengan tersebarnya laporan yang menyebabkan kehebohan di dunia maya tersebut,
Pejabat Presiden Park Geun-hye akhirnya mengesahkan dan membenarkan
terjadinya pembelian pil-pil tersebut.
Keterangan pejabat kepresidenan yang dilansir USA Today, Rabu (23/11/2016) menjelaskan, pil-pil anti disfungsi ereksi itu digunakan mengubati mabuk udara untuk staf kepresidenan dan para pegawai yang ikut serta dalam perjalanan Presiden Park ke Ethiopia, Uganda dan Kenya pada Mei lalu. Ketiga negara tersebut memiliki ibu kota dengan ketinggian satu sampai dua kilometer di atas permukaan laut.
Jurucakap kantor kepresidenan di Gedung Biru, Jung Youn-kuk
mengatakan, pada akhirnya pil-pil itu tidak digunakan. Doktor-doktor di
Korsel terkadang memberi resep ubat sejenis viagra kepada para pendaki
kerana dipercaya efektif mengatasi sakit akibat ketinggian (gayat).
Laporan mengenai pembelian viagra ini menjadi salah satu hal yang mewarnai politik Korea Selatan yang kini sedang dilanda kisruh akibat skandal korupsi Presiden Park. Skandal tersebut membuat ratusan ribu rakyat Korea turun ke jalan dan tunjuk perasaan setiap minggu menuntut Park untuk mengundurkan diri.
Keterangan pejabat kepresidenan yang dilansir USA Today, Rabu (23/11/2016) menjelaskan, pil-pil anti disfungsi ereksi itu digunakan mengubati mabuk udara untuk staf kepresidenan dan para pegawai yang ikut serta dalam perjalanan Presiden Park ke Ethiopia, Uganda dan Kenya pada Mei lalu. Ketiga negara tersebut memiliki ibu kota dengan ketinggian satu sampai dua kilometer di atas permukaan laut.
Laporan mengenai pembelian viagra ini menjadi salah satu hal yang mewarnai politik Korea Selatan yang kini sedang dilanda kisruh akibat skandal korupsi Presiden Park. Skandal tersebut membuat ratusan ribu rakyat Korea turun ke jalan dan tunjuk perasaan setiap minggu menuntut Park untuk mengundurkan diri.
No comments:
Post a Comment