Wednesday, March 29, 2017

Fosil Jejak Kaki Dinosaurus Terbesar Ditemukan di Australia

28/3/17
 
Telegraph Seorang lelaki berbaring di samping satu jejak dinosaurus yang ditemui di sebuah kawasan terpencil di Australia Barat.

PERTH   - Para ilmuwan akhirnya mempublikasikan perincian penemuan jejak dinosauru terbesar yang ditemui di kawasan yang disebut sebagai Taman Jurassic Australia.

Sekelompok palaentologis mengindentikasi 21 jenis jejak dinosaurus, termasuk satu-satunya bukti keberadaan Stegosaurus di Australia.

Penemuan luar biasa ini ditemukan di kawasan pesisir terpencil sepanjang 25 kilometer di sebelah utara kota Broome, Australia Barat.

"Tak ada tempat lain yag memiliki beberapa jenis dinosaurus yang dibuktikan dengan keberadaan jejak-jejak ini," kata Dr Steve Salisbury, pemimpin kajian ini.

"Tempat ini sungguh menakjubkan, taman Jurassicnya Australia," tambah Salisbury.

Jejak sauropoda yang  berukuran 1.7 meter itu adalah satu di antara sejumlah jejak dinosaurus yang ditemui di kawasan terpencil Kimberley di negara   Australia Barat.

Tahun lalu, jejak kaki dinosaurus terbesar ditemukan di Mongolia dengan ukuran 106 centimeter.

Kepada ABC News Salisbury mengatakan, dengan ukuran jejak kaki sebesar 1.7 meter, maka dinosaurus itu akan berukuran sangat besar yaitu kurang lebih 5.3-5.5 meter.

"Hewan-hewan itu pernah hidup di kawasan ini 130 juta tahun lalu, di Kimberley, berdasarkan bukti jejak ini," tambah Kimberley.

Jejak dinosaurus yag ditemukan berusia lebih tua antara 90-115 juta tahun lebih tua ketimbang fosil sejenis yang ditemukan di Walmadany, pesisir timur Australia.

"Semua yang kami temukan kemungkinan besar berasal dari zaman cretaceous," papar Salisbury.

"Fosil-fosil Broome dan Walmadany berasal dari masa 130 juta tahun lalu. Jadi penemuan ini mengisi kekosongan catatan fosil dinosaurus Australia,"  tambah Salisbury.

Riserch yang dikerjakan para ahli dari Fakulti Ilmu Biologi Universiti Queensland dan Universiti Ilmu Bumi dan Lingkungan James Cook.

Hasil kajian ini sudah dipublikasikan dalam Memoir of Society of Vertebrate Paleontology pada 2016.
 
Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment