Wednesday, March 29, 2017

Petani Gunakan Tengkorak dan Tikus dalam Tunjuk Perasaan

Para petani mengklaim delapan tengkorak itu adalah rekan mereka yang bunuh diri (Foto: Nita Bhalla/Reuters)
Para petani mendakwa delapan tengkorak itu adalah rakan mereka yang bunuh diri (Foto: Nita Bhalla/Reuters)

NEW DELHI – Kekecewaan akibat terhimpit hutang dan kekeringan, sejumlah petani melakukan tunjuk perasaan di New Delhi, India. Para petani itu rela meninggalkan tempat tinggalnya di Negara   Tamil Nadu menuju Ibu Kota India tersebut untuk memperjuangkan nasibnya.Mereka berunjuk rasa dengan menggunakan tengkorak dari rakan petani yang diyakini meninggal bunuh diri. Tidak hanya itu, mereka juga menaruh beberapa ekor tikus hidup di rongga mulut tengkorak-tengkorak tersebut. Para petani mendakwa, rendahnya curah hujan berakibat kegagalan tanaman jagung. Kegagalan tanaman itu memaksa mereka membuat hutang dari bank atau rentenir untuk bertahan hidup.

“Tengkorak-tengkorak ini adalah sebahagian tubuh dari saudara kami yang bunuh diri kerana tidak boleh membayar hutang,” ujar Presiden Persatuan Petani India Selatan, P. Ayyakannu, seperti dimuat Reuters, Selasa (28/3/2017). 

“Ratusan petani sudah bunuh diri kerana tekanan hidup tidak dapat membayar pinjaman-pinjaman ini, tetapi Perdana Menteri (Narendra Modi) kami hanya membantu sedikit sekali. Kami di sini untuk meminta Modi untuk membantu serta menghapus hutang-hutang,” lanjutnya seraya duduk di samping delapan batang tengkorak manusia. 

Para petani meneriakkan slogan serta berbagi cerita bagaimana sulitnya bertahan hidup. Mereka bahkan terpaksa berhutang untuk menutupi hutang sebelumnya. Beberapa ekor tikus putih ditempatkan di rongga mulut delapan tengkorak itu. Para petani melakukan hal tersebut sebagai tanda mereka nantinya akan terpaksa memakan tikus untuk menghindari kelaparan. 

“Ini bukan hanya tentang para petani di Tamil Nadu, tetapi juga di seluruh India. Kita menghadapi masalah yang sama. Kami ingin pemerintah menghapus hutang kami, memberlakukan harga jual yang terjangkau bagi seluruh produk pertanian, dan memberikan gantirugi yang sepatutnya bagi kegagalan tanaman akibat kekeringan,” ucap Presiden Persatuan Petani India Utara, Rakesh Tikait. 

Lebih dari 12,600 orang petani dan pekerja ladang mati bunuh diri di India sepanjang 2015. Berdasarkan data Biro Catatan Kriminal Nasional India (NCRB), 60% dari 12,600 orang itu bunuh diri akibat muflis  dan hutang terkait isu pertanian.

No comments:

Post a Comment