Sunday, April 16, 2017

Buta 16 Tahun, Lelaki Ini Boleh Melihat Semula Setelah Gigi Dijahit di Mata

16/4/17


Pria Australia, John Ings, mampu melihat kembali setelah 16 tahun pascadokter menjahitkan gigi ke matanya. (Foto: Daily Mail)
Lelaki Australia, John Ings, mampu melihat kembali setelah 16 tahun pascadokter menjahitkan gigi ke matanya. (Foto: Daily Mail)





GOULBURN - Sejak 16 tahun lalu,  John Ings   hilang penglihatan setelah menderita herpes simpleks. Kini, ia kembali dapat melihat setelah sebatang gigi 'dijahit' di matanya. 

"Penglihatan saya kian buruk selama 16 tahun. Bahkan, saya benar-benar tidak mampu melihat melalui mata kanan saya, dan hanya sedikit penglihatan di mata kiri. Virus herpes simpleks telah menjalar hingga kornea mata saya," ujar Ings, kepada Goulburn Post, seperti dinukil Daily Mail, Ahad (16/4/2017).

Menggunakan prosedur osteo-odonto kerato-prosthesis di RS Mata Sydney, Australia, lelaki 72 tahun itu pun kini mulai mampu melihat kembali. 

Prosedur ini dijalankan oleh doktor spesialis bedah mulut dan maksilofasial Dr Shannon Webber dan spesialis okulopastik Dr Greg Moloney dari University of New South Wales (NSW), Australia. Operasi untuk mengubati kebutaan kornea itu terbagi menjadi empat bahagian. Awalnya, mengambil gigi Ings dan melubanginya. Lubang ini akan dipakai untuk menempatkan sebuah lensa plastik. 

Gigi tersebut lalu dijahit ke pipi pesakit dan didiamkan selama tiga bulan. Selama proses itu, jaringan tisu pun tumbuh menyelimuti gigi itu hingga ia mendapat suplai darah mandiri.
"Dengan begitu, ketika dipindahkan dari mulut, anda memiliki jaringan kompleks yang hidup," ujar Dr Webber kepada The Courier Mail. 

Setelah tiga bulan, para doktor memindahkan gigi tersebut dan memasukkannya ke dalam kornea pesakit. Sebahagian kulit mulut diambil untuk menyegel kornea baru dari gigi tersebut. Doktor juga membuka kelopak mata pesakit untuk memungkinkan lensa barunya dipakai melihat. 

Prosedur operasi ini telah dua kali berhasil dilakukan di Australia. Dalam kedua kes, para doktor bekerja di bawah pengawasan spesialis dari Jerman. Sang spesialis inilah yang melatih mereka setelah prosedur radikal itu diperbaharui pada 2004. 

Ings sendiri menganggap prosedur medis tersebut berlangsung dengan jayanya. "Sebelum operasi, saya tidak boleh melihat apa pun," ujarnya.

No comments:

Post a Comment