Rabu, 27 September 2017
Anggota keselamatan ketika evakuasi jasad korban. (Foto: CEN)
BRUSSEL - Seorang ibu
pastinya akan melakukan segalanya demi anaknya. Merasakan sukarnya hamil
9 bulan, oleh kerana itu seorang ibu tidak akan membiarkan sesuatu hal
menimpa anaknya. Tapi tidak dengan ibu ini.
Pada Ahad 24 September, dari sebuah garasi rumah yang berada di
Kota Zemst, Belgium, terlihat kepulan asap yang membuat warga sekitar
heran. Para jiran tetangga juga mendengar jeritan dari seorang anak kecil
dan akhirnya mereka pun melaporkan peristiwa tersebut kepada pasukan bomba.
Anggota bomba pun segera datang ke rumah tersebut untuk
menghilangkan kepulan asap tersebut. Penemuan mereka sangat mengejutkan. Mereka menemui seorang anak kecil berusia 2 tahun maut di atas panggangan barbeQ yang tiga perempat tubuhnya sudah
hangus. Setelah disiasat, orang yang tega melakukan hal keji tersebut
adalah ibunya sendiri.
“Kami berdua harus dibakar hidup-hidup, hanya dengan cara ini
kami akan masuk syurga bersama-sama,” ungkap sang ibu yang diketahui
berusia 27 tahun, dilansir dari Daily Mail, Rabu (27/9/2017).
Sang ibu, yang namanya dirahsiakan demi privasi, dibawa ke rumah
sakit dalam keadaan keracunan karbon monoksida yang parah. Kerana
keadaan fisikal dan mentalnya yang tidak stabil, perempuan tersebut belum
diinterogasi oleh penyiasat polis lebih lanjut.
Psikiater Hans Hellebuyck mengatakan, sang ibu mengatakan bahwa
dia menyalakan api kerana jiwa yang dikremasi akan masuk syurga.
Pernyataan itu boleh menjadi pertanda masalah kejiwaan kerana ia berusaha
menghilangkan nyawa anaknya
“Jika
ia benar-benar mengatakan ucapan seperti itu dan benar-benar
melakukannya, mungkin saja dia sakit jiwa. Saya tidak boleh langsung
mengatakannya seperti itu, tapi itu adalah sesuatu yang harus
diperkirakan,” ungkap Halleybuck.
Kini pihak polis dan jaksa penuntut umum juga melakukan
bedah siasat terhadap jasad bayi malang tersebut untuk menyelidiki apakah ia
sudah meninggal sebelum dipanggang di atas barbeQ atau apakah ia
dibakar hidup-hidup.
No comments:
Post a Comment