Rabu 22 November 2017
gambar hiasan
DURHAM - Seorang ayah yang memiliki tiga
orang anak mengira bahwa dirinya menderita kanser prostat. Begitu hancur
perasaannya hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di
daerah terpencil. Yang lebih menyedihkan, sebenarnya ia tidak menderita
kanser sama sekali, cuma dia salah faham .
Jasad lelaki itu, Paul Cuniff ditemui di daerah
terpencil di Crimdon Dene, County Durham, GB, pada Jun setelah
dilaporkan hilang oleh keluarganya. Pada pagi hari ketika ia dilaporkan
menghilang, lelaki berusia 43 tahun dari Hartlepool mengatakan kepada
ibunya bahwa dia yakin dia menderita kanser prostat. Hal tersebut
disampaikan oleh mahkamah Teesside Coroner mendengarnya.
Cuniff juga telah berkomunikasi dengan keluarga dan tunangannya 24
jam sebelum dilaporkan menghilang. Lelaki tersebut dinyatakan hilang
setelah tidak pulang ke rumah. Cuniff lalu ditemukan
oleh anaknya di Crimdon Dene pada keesokan harinya.
Mahkamah tersebut mendengarkan keterangan bahwa Cuniff memiliki
riwayat depres dan pemeriksa jasad dari Clare Bailey mengatakan bahwa
Cuniff sengaja berada di daerah terpencil di taman nasional agar ia
tidak ditemui atau supaya tidak ada yang mengganggu proses bunuh
dirinya.
Paul Cuniff memutuskan untuk membuat pemeriksaan doktor, ia menemukan jejak
darah di urinenya. Setelah melakukan pemeriksaan, ia dilaporkan
menghilang dan mengira bahwa dirinya terkena kanser prostat. Namun
pemeriksaan post-mortem, di dalam tubuhnya tidak terdapat jejak kanser.
"Orang banyak yang selalu memikirkan dirinya (Paul Cuniff). Dia
selalu baik hati dan dia selalu berusaha menolong orang," kata ipar
Cuniff, Nicola, dilansir dari The Independent, Rabu (22/11/2017).
Paul Cuniff diketahui tinggal bersama anaknya yaitu Liam (24),
seorang puteri bernama Savannah (21), dan anak laki-laki bernama Jake
(18), dan cucunya Lincoln.
No comments:
Post a Comment