Sunday, December 3, 2017

Ibu tanpa rahim lahirkan nak

Sabtu 02 Disember 2017 

https: img-k.okeinfo.net content 2017 12 02 18 1824041 bayi-transplantasi-rahim-pertama-di-as-telah-lahir-vZo02BzCjH.jpg  
Seorang wanita melahirkan bayi pertama dari proses transplantasi rahim di AS. (Foto: Baylor University Medical Center/AP)
TEXAS - Sebuah rumah sakit di Texas, Amerika Syarikat, baru saja mengumumkan kelahiran bayi pertama dari transplantasi rahim. Namun ini bukan pertama kali di dunia kerana sebelumnya, kelahiran serupa telah terjadi di Sweden.

Seperti dilansir dari Telegraph, Sabtu (2/12/2017), seorang ibu tanpa rahim itu melahirkan di Baylor University Medical Center, Dallas. Hal itu disahkan juru cakap rumah sakit, Craig Civale, pada Jumaat 1 Disember.

Pihak rumah sakit tidak merinci identiti sang ibu kerana alasan privasi. Meski begitu, mereka merancangkan sidang media   soal kelahiran bayi transplantasi rahim asal Dallas tersebut pada Isnin 4 Disember.

American Society for Reproductive Medicine mendakwa kelahiran itu sebagai tonggak sejarah penting dalam pengubatan reproduksi Amerika Syarikat. "Transplantasi menjadi satu-satunya cara mereka (wanita tanpa rahim) untuk boleh hamil," kata pernyataan tersebut. 

Adapun rumah sakit Baylor telah melakukan kajian selama bertahun-tahun untuk mentransplantasi 10 rahim wanita. Pada Oktober 2016, pihak rumah sakit mengatakan empat di antaranya telah menerima transplantasi, tapi tiga lainnya dibatalkan kerana aliran darahnya buruk.
Meski informasi lebih lanjut tidak dibeberkan oleh mereka, majalah Time melaporkan delapan lainnya telah berhasil dioperasi dan bakinya sudah hamil.

Sebelumnya, seorang doktor asal Sweden, Mats Brannstrom, berhasil menjadi yang pertama di dunia dalam mewujudkan kelahiran bayi transplantasi rahim. Ia berhasil menghantarkan kelahiran bayi dari rahim yang disumbangkan.
Setidaknya ada 16 transplantasi rahim di seluruh dunia, termasuk dari tubuh yang mati kerana komplikasi di Cleveland. Bulan lalu, Penn Medicine di Philadelphia mengumumkan pihaknya siap menerima transplantasi rahim. 

Transplantasi dapat dilakukan oleh orang mati maupun hidup. Kajian Baylor pun bertujuan untuk memakai keduanya. Saat pertama kali, derma dilakukan secara "altruistik" (tidak diketahui oleh penerima). Adapun yang dilakukan Sweden berasal dari derma hidup, kebanyakan berasal dari ibu penerima atau saudara perempuan. 

Para doktor berharap, transplantasi itu dapat dilakukan ke ribuan orang wanita yang terlahir tanpa rahim. Menurut studi Baylor, syarat usia penderma antara 20 sampai 30 tahun.
Nantinya penderma harus melakukan fertilisasi in vitro untuk mengambil dan menyuburkan telurnya. Sehingga embrio boleh dibekukan sampai siap untuk boleh  hamil. 

Setelah transplantasi rahim dilakukan, embrio boleh dicairkan untuk ditanamkan. Setidaknya perlu satu tahun setelah transplantasi dilakukan untuk memastikan rahim bekerja dengan baik. 

Bayi yang lahir dari transplantasi itu akan dilahirkan melalui operasi caesar. Rahim yang dicangkokkan sendiri, tidak bersifat kekal. Penerima rahim harus menggunakan ubat kuat untuk mencegah penolakan organ, dan ubat tersebut menimbulkan risiko kesihatan jangka panjang. Akibatnya rahim akan hilang setelah satu atau dua kehamilan yang berhasil.

No comments:

Post a Comment