Sabtu 02 Disember 2017
Seorang wanita melahirkan bayi pertama dari proses transplantasi rahim di AS. (Foto: Baylor University Medical Center/AP)
TEXAS - Sebuah rumah sakit di Texas, Amerika
Syarikat, baru saja mengumumkan kelahiran bayi pertama dari transplantasi
rahim. Namun ini bukan pertama kali di dunia kerana sebelumnya,
kelahiran serupa telah terjadi di Sweden.
Seperti dilansir dari Telegraph, Sabtu (2/12/2017), seorang
ibu tanpa rahim itu melahirkan di Baylor University Medical Center,
Dallas. Hal itu disahkan juru cakap rumah sakit, Craig Civale, pada
Jumaat 1 Disember.
Pihak rumah sakit tidak merinci identiti sang ibu kerana alasan
privasi. Meski begitu, mereka merancangkan sidang media soal
kelahiran bayi transplantasi rahim asal Dallas tersebut pada Isnin 4
Disember.
American Society for Reproductive Medicine mendakwa kelahiran itu
sebagai tonggak sejarah penting dalam pengubatan reproduksi Amerika
Syarikat. "Transplantasi menjadi satu-satunya cara mereka (wanita tanpa
rahim) untuk boleh hamil," kata pernyataan tersebut.
Adapun rumah sakit Baylor telah melakukan kajian selama
bertahun-tahun untuk mentransplantasi 10 rahim wanita. Pada Oktober
2016, pihak rumah sakit mengatakan empat di antaranya telah menerima
transplantasi, tapi tiga lainnya dibatalkan kerana aliran darahnya
buruk.
Meski informasi lebih lanjut tidak dibeberkan oleh mereka,
majalah Time melaporkan delapan lainnya telah berhasil dioperasi dan bakinya sudah hamil.
Sebelumnya, seorang doktor asal Sweden, Mats Brannstrom, berhasil
menjadi yang pertama di dunia dalam mewujudkan kelahiran bayi
transplantasi rahim. Ia berhasil menghantarkan kelahiran bayi dari rahim
yang disumbangkan.
Setidaknya ada 16 transplantasi rahim di seluruh dunia, termasuk
dari tubuh yang mati kerana komplikasi di Cleveland. Bulan lalu, Penn
Medicine di Philadelphia mengumumkan pihaknya siap menerima
transplantasi rahim.
Transplantasi dapat dilakukan oleh orang mati maupun hidup. Kajian Baylor pun bertujuan untuk memakai keduanya. Saat pertama kali, derma
dilakukan secara "altruistik" (tidak diketahui oleh penerima). Adapun
yang dilakukan Sweden berasal dari derma hidup, kebanyakan berasal dari
ibu penerima atau saudara perempuan.
Para doktor berharap, transplantasi itu dapat dilakukan ke ribuan
orang wanita yang terlahir tanpa rahim. Menurut studi Baylor, syarat
usia penderma antara 20 sampai 30 tahun.
Nantinya penderma harus melakukan fertilisasi in vitro untuk
mengambil dan menyuburkan telurnya. Sehingga embrio boleh dibekukan
sampai siap untuk boleh hamil.
Setelah transplantasi rahim dilakukan, embrio boleh dicairkan
untuk ditanamkan. Setidaknya perlu satu tahun setelah transplantasi
dilakukan untuk memastikan rahim bekerja dengan baik.
Bayi yang lahir dari transplantasi itu akan dilahirkan melalui
operasi caesar. Rahim yang dicangkokkan sendiri, tidak bersifat kekal. Penerima rahim harus menggunakan ubat kuat untuk mencegah
penolakan organ, dan ubat tersebut menimbulkan risiko kesihatan jangka
panjang. Akibatnya rahim akan hilang setelah satu atau dua kehamilan
yang berhasil.
No comments:
Post a Comment