01 Disember 2017
Milly Tuomey. (Foto: Just Giving)
DUBLIN — Seorang remaja perempuan berusia 11 tahun merancangkan kematiannya sendiri dan mem-postingnya di Instagram. Dalam posting tersebut, dia mengatakan membenci penampilan tubuhnya dan berharap untuk mati.
Milly Tuomey memberitahukan tanggal kematiannya kepada ratusan
teman-temannya di akaun instagram miliknya pada 3 November 2015. Kakak
dan teman-teman sekolahnya telah memperingatkan orag tua Milly
atas rancangan tersebut.
“Milly adalah anak yang sangat disayangi, sihat, bugar dan
berbakat,” ujar orang tua Milly, Fiona dan Tim Tuomey sebagaimana
dilansir Mirror, Jumaat (1/12/2017).
Mereka mengaku tak percaya ketika diberitahu bahwa anak mereka
mengatakan tentang rancangan kematiannya kepada teman-temannya. Kami juga
tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal tersebut.
Akhirnya mereka membawa Milly berjumpa doktor umum. Kepada doktor Milly
mengungkapkan keinginannya untuk mati. Ia juga memiliki fikiran-fikiran
untuk menyakiti dirinya sendiri. Doktor menyarankan orang tua milly
untuk membawanya kepada seorang psikolog di Klinik An Cuan yang melayani
konseling peribadi dan terapi kejiwaan.
Mereka segera membuat janji, namun doktor sudah tak dapat menangani pesakit lagi. Ia merujuk Milly ke ahli terapi.
Pertemuan pertama dengan ahli terapi dilakukan pada 24 November
2015. Milly didorong untuk mengungkapkan semua emosinya melalui
kata-kata dan gambar. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, terapis
menyarankan orang tua Milly untuk membawa anaknya ke Layanan Kesihatan
Mental Kanak-kanak dan Remaja .
Mereka menjadualkan pertemuan pada 30 Januari 2016, akan tetapi
janji itu dimajukan setelah sang ibu menemukan buku harian dan ubat-ubatan yang digunakan Milly untuk menyakiti dirinya.
“Saya ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa ketika membaca buku
harian miliknya. Dia merancang menyayat dirinya sendiri dan menulis
“Gadis-gadis cantik tidak makan” di tangannya dengan ballpen,” ujar Fiona
Tuomey.
Pada 1 Januari 2016 keluarga itu makan malam bersama dan menonton
filem. Milly merasa bosan dan meninggalkan ruangan. Beberapa saat
kemudian ia ditemui dalam keadaan kritikal. Ia segera dibawa ke Rumah
Sakit Anak Our Lady’s, namun akhirnya gadis itu meninggal dunia.
Milly meninggal pada 4 Januari 2017 dan orang tuanya memutuskan untuk menyumbangkan beberapa organ anak mereka.
No comments:
Post a Comment