Stomp
Lee dan Zelle
Setelah berjuang melawan kanser selama dua tahun, seorang gadis muda mengalami hal yang memilukan.
Penyakitnya kembali berulang pada bulan Januari 2018.
Dalam rentang waktu satu bulan, ia dipindahkan masuk dan keluar dari paediatric intensive care unit (PICU) selama empat kali.
Inilah yang dialam oleh wanita bernama Zelle.
Melansir Lianhe Wanbao, pada tahun 2016, tiba-tiba tumbuh benjolan di kepala Zelle.
Meskipun dilakukan beberapa X-rays dan scan, para doktor tidak dapat menemui sesuatu yang salah dengannya.
Orangtua Zelle akhirnya memutuskan untuk melakukan pembedahan pada benjolan tersebut.
Dua hari sebelum pembedahan yang dijadualkan Zelle pada bulan Mac 2016, benjolan itu tiba-tiba pecah.
Orang tuanya sangat ketakutan.
Cacing seperti parasit datang menggeliat keluar dari benjolan ketika Zelle kesakitan.
Orang tuanya membawanya ke rumah sakit tempat di mana pembedahannya akan dilakukan.
Namun, dari situ keadaan semakin memburuk.
Pada bulan April 2016, Zelle didiagnosis menderita leukemia.
Ia diberi pilihan untuk menjalani kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang.
Berita tersebut sontak mempengaruhi kondisi keluarga tersebut.
Bahkan ibu Zelle, Lee mengalami gangguan emosional.
Meskipun mengetahui bahwa transplantasi boleh berakibat fatal, Zelle
yang masih berusia 9 tahun justru berusaha menenangkan ibunya.
Zelle memberitahu ibunya bahwa dia lebih suka mengambil risiko daripada menunggu keajaiban terjadi.
Pada akhirnya, transplantasi berhasil.
Dengan operasi, sebenarnya masih ada peluang untuk penyakitnya berulang
di masa depan serta meningkatnya kemungkinan mendapatkan jenis kanser
lainnya.
Sayangnya, itu bukan akhir dari berita buruknya.
Pada bulan Januari 2018, penyakit Zelle kembali kambuh.
Ia harus berjuang untuk hidupnya di PICU National University Hospital.
Menurut Lee di Give.asia, Zelle menderita berbagai kondisi.
Termasuk masalah pernafasan kerana infeksi paru-paru, tekanan darah
tinggi, pembengkakan pada ginjal, infeksi kulat di paru-parunya, serta
infeksi bakteria pada darahnya
Lee mengatakan bahwa kondisi Zelle sangat genting.
"Kerana infeksi jamurnya, kemoterapi mempersulit perawatannya.
Situasinya sungguh sulit. Saya tidak boleh kehilangan dia dan saya
mencari semua alternatif, harapan dan keajaiban," ujar Lee.
"Kami perlu bantuan! Saya tidak boleh kehilangan dia. Kami telah
datang sejauh ini dan telah melalui begitu banyak. Tolong bantu dia."
"Dia
batuk darah dan memiliki pembekuan darah di paru-paru kirinya yang
menghalangi jalan nafas yang menyebabkan kesulitan bernafas."
Lee juga mengungkapkan bahwa Zelle pernah bertanya kepadanya, "Mengapa tidak membunuhku dan melahirkanku lagi?"
Sang ibu menangis dengan kata-kata itu kerana dia tidak boleh memberikan jawaban pada anaknya.
Zelle, merasakan kesedihan ibunya dan mengatakan kepadanya:
"Ibu, kamu adalah ibu terbaik di dunia dan saya tidak menginginkan Ibu lainnya dan saya mencintaimu."
"Ibu, saya akan berjuang untukmu dan melawan penyakit ini untukmu! "
Saat ini, keluarga menghadapi kesulitan kewangan.
Tagihan medis mereka mencapai 75,000 Dolar..
Lee, menambahkan bahwa dia seharusnya mulai bekerja pada bulan
Januari, namun dengan kondisi rapuh Zelle, ia harus menolak kesempatan
itu.
Lee kembali mengatakan kondisinya dalam sebuah tulisan pada 2 Februari:
"Kami benar-benar khuatir dengan kondisi Zelle, dan suami saya dan saya secara fizikal, mental dan finansial terkuras."
"Saya mencari bantuan untuk menjaga Zelle."
"Tolong bantu kami untuk berbagi kempen ini dengan teman kalian dan
juga membantu mendoakan Zelle. Terima kasih dari lubuk hatiku yang
teralam."
Pada 6 Februari, pukul 12.40 waktu setempat, kempen tersebut telah mengumpulkan sekitar 122 ribu Dolar.
Mereka masih memerlukan biaya sebesar 220 ribu Dolar.
TRIBUNSTYLE.COM
No comments:
Post a Comment