3/2/18
Otoriti India sedang gencar berkempen larangan hukuman fizikal kepada para pelajar (Foto: BBC)
JHARKHAND – Polis di Negara
Jharkhand, India, mengajukan gugatan terhadap seorang pengetua sekolah
yang dituduh menghukum 13 muridnya dengan cara yang aneh. Belasan murid
itu disuruh menaruh tangan mereka di atas nyala api lilin sebagai
hukuman atas tindakan mencuri.
Hukuman itu diberikan sang kepala sekolah, Sushanti Hembrom, untuk
mencari tahu siapa pencuri wang milik salah seorang murid. Insiden
tersebut terjadi pada Rabu 31 Januari. Hembrom langsung dipecat oleh
pihak yayasan sekolah swasta itu setelah orangtua 13 murid itu
mengajukan keluhan.
Melansir dari BBC, Sabtu (3/2/2018),
Sushanti mengaku sempat berharap ada yang mau mengaku kerana takut
dengan hukuman tersebut. Namun, belasan murid itu benar-benar
menjalankan hukuman dari gurunya. Meski enam orang dengan cepat
menyingkirkan tangannya, tujuh lainnya menderita luka terbakar.
Seorang murid mengalami luka terbakar yang cukup parah sehingga
harus dikejarkan ke rumah sakit. Beruntung, murid itu diperbolehkan
pulang pada Khamis 1 Februari. Polis mengatakan, Hembrom mengakui
perbuatannya dan meminta maaf kepada semua murid serta orangtua/waris
atas hukuman itu.
Sebagai informasi, hukuman dalam bentuk fizikal dilarang digunakan di
sekolah-sekolah di seluruh India. Akan tetapi, praktik itu masih jamak
dilakukan. India juga sedang gencar memerangi hukuman kepada murid
berupa ditelanjangi seperti yang pernah terjadi pada Mac 2017 di Uttar
Pradesh.
Orangtua murid terkejut bukan main ketika mengetahui 70 orang pelajar perempuan berusia sekira 10 tahun sengaja ditelanjangi oleh pihak sekolahnya.
Pihak sekolah beralasan hukuman itu diberikan untuk memeriksa pelajar yang
mengalami menstruasi.
No comments:
Post a Comment