Saturday, July 21, 2018

'Manusia Dewa' memperkosa 65 wanita pengunjung kuil

  Sabtu 21 Julai 2018   

https: img-k.okeinfo.net content 2018 07 21 18 1925486 manusia-dewa-pemerkosa-65-wanita-pengunjung-kuil-ditangkap-polisi-kBJMp03Nhu.jpg 
 Baba Amarpuri. (Foto: Sindonews/Bajrang Meena/India Today)
NEW DELHI - Polis  Haryana, India menangkap seorang lelaki  yang mendakwa dirinya sebagai "manusia dewa" atas tuduhan memperkosa kira-kira 65 wanita. Lelaki itu,  Baba Amarpuri alias Billarum itu dikenal sebagai pemuka agama di kuil Baba Balaknath, di wilayah Tohana, Daerah Fatehabad. 

Para korbannya rata-rata murid atau pengikutnya. Menurut polis , Billarum tak hanya memperkosa, tapi juga merakam aksinya dalam video. Rakaman itu dijadikan alat untuk memeras mangsanya agar bersedia melayani hasratnya lagi.

Polis  menggerebek kuil Baba Balaknath setelah lebih dari 90 bukti video menunjukkan Billarum secara seksual menyerang murid-murid perempuannya. Puluhan video itu bocor dan menyebar secara online. Belum jelas siapa yang menyebarkan video tersebut. 

Stesyen televisyen India Today menyatakan telah mengakses sebahagian besar video asusila itu. Beberapa dari video yang beredar menampilkan wanita yang sama pada kesempatan yang berbeda. Namun, semua dinyatakan sebagai kes pelecehan seksual dan pemerkosaan yang berbeda.

Billarum ditangkap pada hari Jumaat (20/7). Selama penggerebekan, polis  menyita beberapa "artikel mencurigakan". "Kami telah mengajukan sebuah kes terhadapnya dan mulai menyiasat masalah ini," kata seorang pegawai polis  yang mengetahui operasi penangkapan Billarum, seperti dikutip India Today, Sabtu (21/7/2018). 

Polis menyatakan, lelaki tersebut dijerat Pasal 376 tentang pemerkosaan dan pasal 292 tentang tindakan cabul, seperti yang tercantum di Hukum Pidana India. 

Sang "manusia dewa" ini dipercayai melecehkan puluhan murid perempuan ketika mengunjungi kuil. Beberapa korban di antaranya dibius, sehingga pelaku leluasa bertindak asusila. 

Wakil Inspektor Polis (DSP) setempat, Joginder Sharma mengatakan, penggerebekan terhadap Billarum dilakukan setelah mereka menerima informasi tentang kegiatan para "pengembara". "Kami menginterogasi dia untuk mengetahui lebih banyak tentang kejahatannya," katanya. Dia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan video asusila itu di media sosial. 

Billarum bukan sekali ini terjerat kes asusila. Pada bulan Oktober 2017, seorang wanita dari Tohana menuduhnya melakukan pemerkosaan dan pemerasan. Dia ditangkap tetapi kemudian dibebaskan dengan jaminan. 

Sementara itu, dalam kes ini Billarum menyatakan tidak bersalah. Dia mendakwa, kes dan penangkapannya adalah konspirasi untuk melawannya.

No comments:

Post a Comment