Posted by
Rafly Rindengan on
Apr 24, 2012 |manado today
Seorang anak berusia empat tahun menembak ayahnya hingga mati setelah menolak untuk membelikannya sebuah PlayStation.
Kanak-kanak Arab Saudi dari daerah Jizan selatan, mengambil pistol milik ayahnya dan kemudian menembaknya.
Dailymail menulis bahawa menurut laporan, sang anak tersebut meminta
ayahnya untuk membelikannya sebuah PlayStation, dan penembakan itu
terjadi setelah ia pulang tanpa objek yang diinginkan sang anak.
Ketika dia membuka baju, lelaki tersebut kemudian menaruh senjatanya
yang kemudian diambil sang anak dan menembak dia dari jarak dekat,
menurut surat khabar Asharq.
Insiden tragis ini menambah perdebatan bahawa bermain video game
kekerasan membuat anak-anak menjadi lebih agresif dan mengubah persepsi
mereka tentang realiti.
Hal ini juga terjadi setelah seorang guru di England, Alison
Sherratt memperingatkan bahawa anak-anak berumur empat tahun yang memukul
teman sekelas kerana mereka meniru adegan kekerasan pada game-game
dewasa.
Para murid juga secara rutin membahas permainan seperti seri Call Of
Duty, dimana karakternya menghadapi berbagai zon perang, dan Grand
Theft Auto dimana pemain melakukan aksi pencurian, rompakan,
pembunuhan, menjual ubat terlarang dan memukuli pelacur dengan tongkat
besbol.
No comments:
Post a Comment