Monday, April 23, 2012

Seluar Dalam Kecurangan Isteri Tertinggal, Suami Lapor Polis






Ada suami isteri di Lampung berebut seluar di dalam kamar. Bukan seluar Jasman, 48, selaku suami, bukan pula kepunyaan Titik, 36 selaku isteri; tetapi seluar  oknum polis  Bripda Hadi, 35, yang jadi selingkuhan nyonya rumah. Nah, berkat KTP dan kad anggota polis  yang tersimpan dalam dompet, akhirnya terkuaklah skandal asmara isteri Jasman selama ini.

Tanda-tanda perselingkuhan Titik sebetulnya sudah lama tercium, yakni ketika rumahtangga warga Telukbetung Utara, Bandar Lampung, ini selalu dilanda cekcok dalam  seharian. Masalah ekonomi, sepertinya bukan, kerana Jasman sebagai PNS boleh mencukupi keperluan sehari-hari keluarganya. Hanya beberapa kali terlepas omelan Titik dalam pertikaian itu, di mana nadanya sangat meremehkan kemampuan suami. "Sampeyan kan jauh lebih muda, tapi kenapa tak boleh rosa-rosa macam Mbah Maridjan dari Gunung Merapi itu?" begitu kata Titik.

Isteri Jasman ini sebetulnya sudah lama menyimpan "bom waktu" dalam rumahtangganya. Ketika hendak dinikahi mas PNS tersebut 13 tahun lalu, keluarganya sudah mengingatkan, kenapa Titik yang berusia 23 tahun kala itu, mau bersuami dengan bujang lapuk macam Jasman yang kala itu sudah berusia 35 tahun? Paling ideal selisih usia perkahwinan itu adalah sekitar 5-8 tahun. Dalam jangka pendek memang tak terasa akibatnya. Tapi sekian tahun kemudian ketika suami sudah digerogoti umur, pastilah Titik akan nyaho (tahu rasa) sendiri.

Kala itu Titik tak begitu paham akan "warning" keluarganya. Dan sekarang dia baru merasakannya, ketika Jasman sebagai suami tak lagi rajin menjalankan "sunah rosul" dengan alasan letih dan sibuk. Jika Titik kemudian memintanya dengan setengah memaksa, pelayanan Jasman asal-asalan dan sangat tidak memuaskan. Ibarat membaca buku, baru sampai bab satu, sang suami sudah KO. Bahkan sering pula, baru sampai kata pengantar penerbit Jasman telah menyerah. "Maklum mah, aku sudah tua..," kata Jasman mencuba minta pengertian isterinya.

Agaknya inilah "bom waktu" itu. Di saat kondisi Titik sebagai isteri dalam beban puncak, Jasman selaku suami tak boleh mengimbangi lagi lantaran usia. Kerana itu pula, soal "mbah Marijan yang rosa-rosa" itu sering diangkat ke permukaaan setiap mereka ribut. Dampak lainnya, bila Jasman kemudian lebih tenggelam dalam pekerjaan, Titik mencuba menyelesaikannya dengan caranya sendiri. Bukan memberikan Irex atau Viagra buat suami, tapi justru mencari tokoh alternatif yang boleh memberikan kepuasan batinnya.

Klimaks perselingkuhan tersebut terjadi beberapa hari lalu. Sepulang dinas luar kota tengah malam, Jasman mendapati kamar pribadinya dalam kondisi terkunci. Dia berusaha menyeruak masuk, tapi selalu dicegah bininya. Sewaktu dia nekad nyeplos ke dalam, dia melihat bayangan seorang lelaki loncat jendela. Sehelai seluar  panjang yang jelas bukan miliknya, kemudian menjadi arena rebutan antara suami isteri. Tapi Jasman berhasil menguasai dan menggeledah isinya. Di situlah terungkap semuanya. Ternyata lelaki yang jadi tokoh alternatif Titik tersebut adalah Bripda Hadi, seorang oknum polis  Jasman pun segera melapor ke Provost Bandar Lampung.

sumber

No comments:

Post a Comment