Anak
kecil mudah sekali meniru kelakuan orangtua termasuk pura-pura menyusui
seperti yang dilakukan sang ibu. Celakanya, si ibu dengan polosnya
memotret dan mengunggah foto anaknya yang sedang pura-pura menyusui
adiknya.
Foto yang menghebohkan yang dianggap penuh unsur seksualiti dan boleh membuat kejahatan pedofil itu terpaksa dihapus oleh Facebook.
Foto yang dimaksud menunjukkan seorang anak perempuan usia 5 tahun bernama Lauren Ferrari yang berpura-pura menyusui adiknya dengan membuka baju dan lalu si adik menyusu di dada kakaknya.
Dalam waktu 24 jam, setelah foto itu diup load ibunya, Facebook dengan cepat menghapus foto-foto tersebut. Sang ibu Ferrari dan puterinya juga dilarang menggunakan jejaring sosial selama 7 hari.
Seperti dilansiir huffingtonpost, Sabtu (28/7/2012), Facebook menganggap foto itu memberikan efek negatif dan mengandung unsur seksual.
Keterangan ibunya bahawa, Lauren hanya bermain-main menjadi pengasuh adiknya yang berusia 2 tahun dan berpura-pura seperti sedang menyusui ditolak.
Pakar anak juga menilai foto tersebut tidak pantas disebarkan melalui jejaring sosial kerana berakibat buruk bagi anak-anak yang melihatnya.
Kes foto gadis-gadis kecil yang berpura-pura menyusui bukan pertama kalinya terjadi dan facebook telah melakukan upaya penghapusan yang dinilai tidak pantas tersebut. Pada bulan Januari, beberapa foto gadis kecil yang menyusui bonekanya juga sempat menjadi masalah serupa.
Stefanie Thomas dari Seattle Police Department's Internet Crimes Against Children menyatakan bahwa keputusan Ferrari untuk mengupload foto tersebut merupakan kesalahan dari orangtuanya yang tidak mampu memberikan kawalan terhadap aktiviti anaknya di jejaring sosial.
Namun sekelompok masyarakat memperdebatkan masalah tersebut dan memandang bahwa gadis-gadis muda yang bermain dengan menirukan proses menyusui cenderung mengarah ke perawatan bayi dan bukan mengarah ke seksualitas.
Beberapa orang mengomen bahawa anak-anak hanya menirukan apa yang dilakukan oleh ibunya dan tidak ada yang salah dengan kegiatan menyusui. Anak hanya melakukan permainan keperawatan yang sama sekali tidak mengarah kepada tindak susila kerana dilakukan oleh anak kecil.
Namun para pakar anak menilai, sebaiknya orangtua tidak menyebarkan foto anak terlebih foto yang mengandung unsur negatif. Orangtua juga diharapkan terus memantau kegiatan anak di jejaring sosial kerana banyak penjahat yang mengincar anak-anak melalui jejaring sosial.
Sumber : http://health.detik.com
borakkosong Foto yang menghebohkan yang dianggap penuh unsur seksualiti dan boleh membuat kejahatan pedofil itu terpaksa dihapus oleh Facebook.
Foto yang dimaksud menunjukkan seorang anak perempuan usia 5 tahun bernama Lauren Ferrari yang berpura-pura menyusui adiknya dengan membuka baju dan lalu si adik menyusu di dada kakaknya.
Dalam waktu 24 jam, setelah foto itu diup load ibunya, Facebook dengan cepat menghapus foto-foto tersebut. Sang ibu Ferrari dan puterinya juga dilarang menggunakan jejaring sosial selama 7 hari.
Seperti dilansiir huffingtonpost, Sabtu (28/7/2012), Facebook menganggap foto itu memberikan efek negatif dan mengandung unsur seksual.
Keterangan ibunya bahawa, Lauren hanya bermain-main menjadi pengasuh adiknya yang berusia 2 tahun dan berpura-pura seperti sedang menyusui ditolak.
Pakar anak juga menilai foto tersebut tidak pantas disebarkan melalui jejaring sosial kerana berakibat buruk bagi anak-anak yang melihatnya.
Kes foto gadis-gadis kecil yang berpura-pura menyusui bukan pertama kalinya terjadi dan facebook telah melakukan upaya penghapusan yang dinilai tidak pantas tersebut. Pada bulan Januari, beberapa foto gadis kecil yang menyusui bonekanya juga sempat menjadi masalah serupa.
Stefanie Thomas dari Seattle Police Department's Internet Crimes Against Children menyatakan bahwa keputusan Ferrari untuk mengupload foto tersebut merupakan kesalahan dari orangtuanya yang tidak mampu memberikan kawalan terhadap aktiviti anaknya di jejaring sosial.
Namun sekelompok masyarakat memperdebatkan masalah tersebut dan memandang bahwa gadis-gadis muda yang bermain dengan menirukan proses menyusui cenderung mengarah ke perawatan bayi dan bukan mengarah ke seksualitas.
Beberapa orang mengomen bahawa anak-anak hanya menirukan apa yang dilakukan oleh ibunya dan tidak ada yang salah dengan kegiatan menyusui. Anak hanya melakukan permainan keperawatan yang sama sekali tidak mengarah kepada tindak susila kerana dilakukan oleh anak kecil.
Namun para pakar anak menilai, sebaiknya orangtua tidak menyebarkan foto anak terlebih foto yang mengandung unsur negatif. Orangtua juga diharapkan terus memantau kegiatan anak di jejaring sosial kerana banyak penjahat yang mengincar anak-anak melalui jejaring sosial.
Sumber : http://health.detik.com
No comments:
Post a Comment