berita2.com: Pernah mendengar pole dancing? Boleh dikatakan tarian yang
cukup sensual dan erotik dengan alat seperti tiang. Walau demikian,
seorang wanita Arab Saudi memperdalam tarian ini dengan mengundang
instruktur berbangsa Inggris untuk datang ke Arab Saudi. Fotonya lalu
beredar luas dan mendapat kecaman.
Lucy Misch, nama instruktur itu diundang oleh salah satu keluarga Saudi
terkaya dan paling berpengaruh, setelah menghadiri kelas tarian ini di
Eropah. Misch juga membawa peralatan tarian sebanyak 3 buah dengan harga
£500 per buah. Kunjungan Misch ke Negara Islam yang ketat akan
hukumnya berjalan dengan lancar kerana yang mengundangnya keluarga yang
paling berpengaruh.
"Tidak ada sejarah pole dancing di Arab Saudi," kata Misch. "Ini bukan
tempat yang Anda harapkan untuk diundang mempelajari tarian ini walaupun
tarian ini baik untuk kebugaran, sangat baik manfaatnya untuk tubuh”,
ujarnya seperti disiarkan dailymail.
Qahtani, murid Misch, sangat teruja mendalami tarian ini. Ia meluangkan waktu 2 jam setiap hari selama 6 hari berturut. Ia belajar untuk memanjat tiang (pole), melakukan split di alat itu.
Misch dan Qahtani mengabadikan gambar mereka saat melakukan tarian ini dengan mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi. Dan ketika gambar-gambar ini dipublikasikan, Misch menghadapi kritik dari Umat Muslim Arab Saudi. Gambar-Gambar itu dianggap menghina.
Salah seorang berkata: "Saya menemukan foto-foto Anda tidak menghormati wanita yang mengenakan jilbab dengan martabat di Saudi dan yang tidak akan pernah melangkah ke tiang untuk menari.”
Atas reaksi tersebut, Misch cuba menjelaskan bahawa tarian ini tidak terkait dengan aksi striptease. Tarian ini justru membutuhkan ketrampilan, kekuatan, dan tekad. Bahkan tarian ini sudah ada di China dan India selama berabad-abad.
No comments:
Post a Comment