Sunday, November 25, 2012

Makam Yasser Arafat Akan Digali Pada Selasa

25 Nov 2012

BBCIndonesia.com - detikNews
- Makam Yasser Arafat
Makam Yasser Arafat di Ramallah akan dibongkar dan jenazah akan dikuburkan kembali.

Makam jenazah Pemimpin Palestin  Yasser Arafat akan dibongkar pada Selasa (27/11), seperti disampaikan oleh pegawai Palestin .

Jenazahnya akan diteliti untuk mengetahui apakah penyebab kematiannya di Paris pada 2004 lalu, akibat diracun.

Catatan medis menyebutkan Arafat terserang stroke tetapi Peranchis mulai kembali menyiasat penyebab kematiannya pada Ogos lalu, setelah para ahli di Swiss yang disewa oleh kru pembuat dokumentari menemukan adanya zat radioaktif pada barang-barang peribadi Arafat.

Jenazahnya, yang berada di Ramallah di Tepi Barat, akan diteliti oleh para ahli yang berasal dari Peranchis, Swiss dan Rusia.

Masing-masing ahli akan mengambil sample dari jenazah Arafat, seperti disampaikan oleh mantan ketua intelejen Palestin  Tawfik Tirawi kepada para wartawan.

Setiap tim, masing-masing akan memberikan analisis independen dari sample yang diambil, kata dia, dan jenazah akan kembali dimakamkan di hari yang sama dengan penghormatan tentera.

Arafat, yang memimpin Organisasi Pembebasan Palestin  PLO selama 35 tahun dan menjadi presiden pertama Pemerintahan Palestin  pada 1996, dan jatuh sakit pada 2004 lalu.

Penyelidikan

Yasser Arafat Yasser Arafat meninggal pada 11 November 2004 di Paris pada usia 75 tahun.

Dua minggu kemudian dia diterbangkan ke rumah sakit tentera Peranchis di Paris, dan meninggal pada 11 November 2004 pada usia 75 tahun.

Isteri almarhom Arafat, Suha, bermaksud melakukan uji post-mortem pada saat itu , tetapi kemudian meminta pertimbangan kepada Pemerintahan Palestin  untuk mendapatkan izin penggalian "untuk mengungkapkan kebenaran".

Banyak warga Palestin  yang percaya bahawa Israel telah meracuni Arafat. Israel membantah keterlibatan mereka dalam kematian Arafat.

Pada 2005 lalu, New York Times memberitakan salinan catatan medis Arafat, yang menyebutkan dia meninggal kerana stroke akibat pendarahan yang disebabkan infekso yang tidak diketahui.

Para ahli independen yang meneliti kembali catatan itu mengatakan kepada akhbar tersebut bahawa kemungkinan Arafat mati  akibat Aids atau diracun.

Sebuah penyiasatan kes pembunuhan Arafat dilakukan oleh jaksa Peranchis pada Ogos lalu, setelah sebuah investigasi yang dilakukan oleh TV al-Jazeera, yang bekerja sama dengan para ahli dari Institute of Radiation Physics (IRA) di University of Lausanne Swiss, menemukan adanya jejak zat polonium radioaktif di barang-barang peribadi Arafat, termasuk penutup kepala yang menjadi ciri khasnya, keffiyeh.

Para ahli juga menyebutkan bahawa kadar poloniumnya 10 kali lebih tinggi, dan sebahagian besar bukan berasal dari sumber alami.

(bbc/bbc)

No comments:

Post a Comment