Kerasnya
Kehidupan warga yang tiada rumah di Ulan Bator, Ibu Kota Negara Mongolia. Walau hidup
dibawah garis kemiskinan, mereka tidak pernah meminta atau mengemis
kepada orang lain. Mengais dan memungut sampah adalah mata pencaharian
mereka satu-satunya. Para Gelandangan/Gembel ini tidak memiliki Tempat
Tinggal yang layak dan Bertahan Hidup di Dalam Bawah Tanah Selokan Got
Perkotaan.
Ulan Bator (Ulan Bataatar's) adalah Ibukota yang memiliki Suhu Terendah
di dunia. Dan saat musim dingin tiba inilah, saat tersulit yang harus
mereka hadapi. Pergi mendekati pipa pemanas di dekat Saluran Pembuangan
Air, untuk mendapatkan kehangatan dari dinginnya cuaca ekstrim yang
mencapai -25 Derajat Celcius. Foto-Foto ini diabadikan oleh Fotografer
James W.Hill yang berhasil menangkap Ekspresi Langka Potret Kebahagiaan
Orang Bawah Tanah.
Ketika pagi hari tiba, seorang Wanita Mongolia keluar dari rumahnya
untuk mencari nafkah dengan Memungut Sampah. Wanita ini sudah tinggal di
dalam selokan selama 8 tahun
Ruangan ini dijadikan Tempat tidur Sekaligus Dapur untuk memasak
Walau putus sekolah anak-anak ini masih suka membaca dengan Penerangan Cahaya Lilin
Berbaring diatas Saluran Pipa Pemanas untuk menghangatkan diri saat Musim Dingin
Menggunakan Kardus sebagai Alas Penutup Pintu agar mudah membukanya. Dan sebagai sirkulasi udara, Kardus ini dilubangi
Bocah berusia 18 Bulan, yang mungkin akan menjadi Generasi Kedua Penghuni Selokan
Foto Ibu yang Mencium dan Memeluk Putrinya di Depan Rumahnya ini
memenangkan Nikon Photo Contest International dengan Judul Ouyaa and
Tsetsegee (Cinta dan Perdamaian)
Bocah 11 Tahun yang baru Belajar Mabuk tampak bingung saat memasuki Pintu Rumah
Hingga Tertidur sampai Pagi di depan Pintu Rumahnya tanpa ada yang memindahkan
Foto Para Tunawisma Lainnya
No comments:
Post a Comment